TABANAN, Kilasbali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali tengah melakukan kajian kesiapsiagaan menghadapi risiko bencana hidrometeorologi atau yang disebabkan hujan deras.
Tim dari BPBD Bali saat ini menyambangi satu persatu kecamatan yang ada di Tabanan untuk menyusun kajian tersebut. Seperti diungkapkan Kepala Pelaksana atau Kalaksa BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri.
“Sudah dari Senin kemarin turunnya. Timnya dari BPBD Provinsi Bali. Turun ke masing-masing kecamatan untuk menyusun kajian,” jelas Srinadha Giri, Jumat (8/12).
Sejauh ini, sambungnya, sudah ada lima kecamatan yang didatangi tim dari BPBD Provinsi Bali. Kelima kecamatan itu antara lain Baturiti, Selemadeg Barat, Selemadeg, dan Selemadeg Timur.
“Hari ini Kecamatan Kerambitan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, penyusunan kajian risiko bencana hindrometeorologi ini bertujuan untuk memetakan potensi bencana yang kemungkinan terjadi selama musim hujan.
Selain itu, penyusunan kajian ini juga untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana tersebut. Mulai dari kesiapan sarana prasarana hingga bantuan yang diperlukan pada nantinya.
“Nanti provinsi yang akan membuat kajiannya,” sambungnya.
Menurutnya, risiko terbesar dampak bencana hidrometeorologi di musim hujan kali ini untuk Kabupaten Tabanan didominasi oleh longsor.
Namun, tidak menutup kemungkinan potensi bencana lainnya bisa saja terjadi. Seperti banjir akibat luapan air sungai atau genangan hingga Tsunami.
“Termasuk Tsunami. Nanti akan dicek kesiapan alat pendeteksi dini yang ada di Pantai Kedungu. Nanti pas tim turun ke Kecamatan Kediri,” tukasnya. (c/kb)