GIANYAR, Kilasbali.com – Merebaknya korban suspect rabies di Klungkung juga harus diwaspadai warga Gianyar. Terlebih kasus gigitan anjing di Bumi Seni mencapai ratusan setiap bulannya. Diperparah lagi terbatasnya pelaksanaan vaksinasi rabies sejak Pandemi Covid-19.
Dari data yang dihimpun Minggu (4/5), jumlah Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di tahun 2023 ini, telah mencapai ribuan kasus. Rinciannya, Januari sebanyak 421 kasus, Februari sebanyak 365 kasus, Maret 456 kasus, April 452 kasus, dan pada Mei sebanyak 205 kasus.
“Jumlah ini kita rekap berdasarkan pasien yang kita layani. Tapi tidak semua diberikan vaksin anti rabies (Var). Untuk data bulan Mei, belum semua data masuk,” beber Plt Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni.
Disebutkan, ujung tombak penanganan rabies ada di Dinas Pertanian. Sebab pihaknya di Dinas Kesehatan hanya menangani pasien gigitan. Sementara untuk antisipasi rabies atau memerangi rabies, hal itu ada di ranah Dinas Pertanian.
“Ketersediaan VAR di tingkat puskesmas, masih ready, semoga dengan semakin digalakkannya vaksin rabies untuk hewan, dan kesadaran pemilik hewan peliharaan, kasus akan lebih terkendali,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang Keswan Gianyar, I Made Santiarka, mengakui jika potensi rabies saat ini cukup tinggi. Selain daya tahan anjing terhadap virus yang mulai melemah.
Pihaknya juga kekurangan personil dalam menangani rabies. Dimana saat ini, pihaknya hanya memiliki empat tim dalam penanganan kasus rabies. Padahal idealnya ada ratusan tim, yang dalam satu tim ini terdiri dari enam orang anggota.
Keterbatasan personil ini pula menjadi kendala. Gerakan jajarannya kalah cepat dengan rabies. “Kecepatan virusnya lebih cepat daripada pergerakan kita. Kita masih menangani kasus di desa A, tahu-tahunya muncul lagi di desa yang lainnya,” ujarnya.
Tambahnya, potensi anjing rabies saat ini cukup besar di Gianyar. Terlebih kekebalan anjing terhadap virus bisa dikatakan nol.
“Waktu covid kita tak sediakan vaksinasi rabies. Kekebalan anjing itu sudah mulai nol. Karena itu, jika ada kasus gigitan, segera ke puskesmas. Nanti puskesmas yang melaporkan ke kami,” terangnya. (ina/kb)