GianyarSeni Budaya

Penghargaan Seniman di Puncak HUT Kota Gianyar

    GIANYAR, Kilasbali.com –  Berbagai rangkaian acara lomba dan pertunjukan telah terlaksana serangkaian Hari Jadi Kota Gianyar sejak akhir bulan Maret lalu. Tepat Tanggal 19 April 2023 Kota Gianyar genap berusia 252 tahun.

    Memperingati puncak perayaannya, Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam acara resepsi syukuran di Balai Budaya Gianyar menyerahkan berbagai hadiah kepada pemenang lomba serangkaian HUT Kota dan berbagai penghargaan kepada para seniman.

    Sekda Gianyar Dewa Gede Alit Mudiarta dalam laporannya sebagai ketua panitia mengatakan, tema  HUT Kota Gianyar ke-252 adalah “Gianyar Ngewangun Ngulati Aman Lan Lestari”, yang memiliki arti Gianyar Membangun Menuju Aman dan Lestari.

    “Makna dari tema tersebut adalah bahwa masyarakat Gianyar mampu menumbuhkan, membangun, serta memupuk kekuatan jiwa untuk membangkitkan Budaya Lokal dalam menghadapi tantangan akan arus era globalisasi,” jelas Dewa Alit.

    Baca Juga:  Simulasi Tanggap Bencana Gempa Megathrust di Gianyar

    Ditambahkannya, perlombaan yang digelar terdapat 14 jenis kegiatan perlombaan antara lain gemar membaca tingkat SD, lomba bonsai, lomba sapi, menangkap ikan lele, lomba busana adat ke pura, lomba gerak dan lagu, lomba barista dan mixologi, Jegeg Bagus, lomba film biografi, serta lomba burung berkicau.

    Sedangkan dalam kegiatan pagelaran terdapat beberapa jenis kegiatan antara lain pameran UKM, job fair, pawai budaya, pameran bonsai, pameran kuliner, drama gong klasik/legend, parade gong kebyar, pameran hasil pertanian, berbagai pagelaran tarian, penyemprotan Eco Enzim, serta pementasan kesenian lainnya  dan  hiburan musik.

    Resepsi syukuran HUT Kota Gianyar juga  dirangkaikan dengan penyerahan piagam penghargaan seni Parama Satya Budaya, Wija Kusuma, dan Wija Kusuma Madya kepada para seniman yang berprestasi.

    Baca Juga:  Rayakan Natal dengan Classic Rock di TUJU Ubud

    Senyum sumringah ditunjukkan oleh para seniman yang mendapatkan penghargaan baik Seni Parama Satya Budaya, Wija Kusuma, Wija Kusuma Madya ataupun penerima hak  kekayaan intelektual atau hak cipta.

    Karena para peraih Wija Kusuma juga diberikan piagam penghargaan lencana  emas dan uang penghargaan. Setidaknya ada 7 seniman yang mendapat penghargaan Wija Kusuma Madya, 7 seniman penerima Wija Kusuma dan I Wayan Pugeg menjadi satu-satunya seniman yang menerima Penghargaan Seni Parama Satya Budaya. Sehingga dirinya diberikan piagam penghargaan, lencana emas senilai 10 juta rupiah dan uang tunai sebesar 75 juta rupiah.

    Wayan Pugeg sendiri merupakan seorang seniman multi talenta asal Desa Singapadu Sukawati. Selain mampu menghasilkan karya-karya seni khusunya patung yang berkualitas tinggi penuh inovasi, dirinya juga lihai dalam seni pertunjukan dan pembuat sarana upakara yang handal.

    Baca Juga:  Jalan Pengosekan Ubud Mulus - Lalin Ngalir

    Diwawancara seusai menerima penghargaan, Wayan Pugeg berharap para generasinya baik anak maupun cucunya mampu meneruskan kiprahnya di bidang seni patung atau pembuatan ogoh-ogoh dan seni atau kesenian lainnya. Dikatakannya bahwa kegiatan mematung atau yang lainnya ia laksanakan untuk memenuhi kebutuhan anaknya.

    “Saya tidak punya sawah untuk digarap, jadi mematung menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

    Tak hanya memberikan penghargaan kepada pemenang lomba dan seniman, pada malam puncak perayaan Hari Jadi Kota Gianyar, Bupati Mahayastra juga menggelar hiburan rakyat di Open Stage Balai Budaya berupa hiburan lagu pop Bali dari penyanyi Bali lawas seperti Yong Sagita, Senior, Dek Ulik, Widi-Widiana, Ari Kencana, Leonk Sinatra dan pesta kembang api. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi