TABANAN, Kilasbali.com – Setelah menggelar pelbagai kegiatan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dan ASN dengan konsep meliang-liang yang dimulai dari 1 November 2022, malam puncak HUT ke-529 Kota Tabanan, “Jayaning Singasana” berlangsung penuh kebersamaan dan kekeluargaan di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Selasa (29/11).
Para seniman menunjukan eksistensinya dan mendapat penghargaan dari Pemkab Tabanan.
Perayaan Puncak HUT Kota tahun ini menampilkan beragam suguhan seni budaya dari seniman tersebut, dan dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, didampingi istri Rai Wahyuni Sanjaya, Gubernur Bali yang diwakili Asisten I Setda Bali, Wakil Bupati, Ketua DPRD dan jajaran Forkopimda Tabanan beserta Istri/Suami, Tjokorda Anglurah Tabanan beserta Penglingsir Puri, Bupati/Walikota se-Bali, serta dimeriahkan oleh ribuan penonton dari seluruh elemen masyarakat.
Menurut Sanjaya, kegiatan yang dimulai dengan tayangan wonderful of Tabanan dan tari kebesaran Tabanan yaitu Tari Jayaning Singasana AUM ini, merupakan refleksi dari apa yang telah dilakukan selama satu bulan dalam segala bidang mulai 1 November 2022.
“Dulu, di tempat inilah di tempat yang sakral ini, di Gedung Maria ini, pusat kerajaan Kabupaten Tabanan, Kerajaan Tabanan, Kerajaan Singasana, 529 Tahun yang lalu berada disini,” ujar Sanjaya.
Sanjaya mendaku, sangat berkomitmen mengisi perayaan HUT Kota tahun ini dengan beragam kegiatan yang akan menjadi sejarah kedepannya.
“Tadi pagi, saya bersama Pak Wakil dan jajaran, menyaksikan pemasangan bagan utama Patung Wisnu Murti. Kita juga melaksanakan Upacara Peringatan dan berikutnya, kita datang ke RSUD Nyitdah dan kita resmikan nama RSUD Nyitdah menjadi RSUD Singasana,” ungkap Sanjaya.
Hal ini dilakukan karena Sanjaya sangat meyakini bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa dengan sejarahnya sendiri.
“Saya yakin, warga Tabanan masih banyak yang tidak mengetahui bahwa di selatan Gedung Maria, di Pura Puser Tasik terdapat sumur yang sakral dan sangat disucikan. Dari situlah 529 Tahun yang lalu mengepul asap dan pertanda itulah yang mengawali kepindahan Kota Singasana dari Buahan,” imbuh Sanjaya seraya mengatakan, Puri Tabanan diplaspas pertama kali pada rahina buda umanis kulantir tanggal 29 Nopember tahun1493.
Dengan gaung Kota Singasana yang merupakan anugrah para leluhur, Sanjaya berharap ke depannya agar Kota Singasana menjadi Kota yang dinamis sesuai dengan fungsinya sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan pendidikan, pariwisata, kesehatan dan lainnya.
“Itulah sebabnya dalam momentum peringatan HUT ini, saya ingin meneguhkan kembali semangat bangga menjadi orang Tabanan yaitu semangat untuk bahu membahu membangun daerah yang kita cintai,” harap Sanjaya.
Sementara itu, Gubernur Bali yang diwakili Asiten I, Gede Indra Dewa Putra, memberikan pujian terhadap Pemkab Tabanan, terutama dalam menghargai seni.
“Sejak pasangan duet Bupati dan Wakil Bupati, Tabanan sudah berubah banyak. Tadi saya perhatikan ada lagu, kemudian ada tarian yang baru, kemudian Hymnenya bahkan Marsnya juga membuat saya merinding Pak. Hebat, hebat, dan Kota Tabanan juga telah ditetapkan sebagai Singasana,” ujarnya.
Selain itu, Gede Indra juga mengatakan, bahwa usia 529 Tahun adalah usia yang sudah matang dan teruji dari berbagai pengalaman.
“Untuk itu, saya harapkan pelaksanaan peringatan hari lahir Kabupaten Tabanan bukanlah semata kegiatan seremonial belaka. Namun hendaknya merupakan momentum untuk introspeksi diri dan perencanaan kedepan yang lebih baik demi terwujudnya masyarakat Tabanan yang mandiri, sejahtera, berdaya saing berlandaskan Tri Hita Karana sebagai bagian dari masyarakat Bali Era Baru,” harapnya. (m/kb)