GIANYAR, Kilasbali.com – Lonjakan harga BBM rupanya membuat para pemilik kendaraan bermotor terpaksa meluangkan waktunya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kini mereka harus bersabar masuk antrian menuju pompa pengisian BBM bersubsidi khususnya pertalite. Antrian kendaraan, terutamanya motor kini menjadi pemandangan keseharian di sejumlah SPBU.
Luh Gede Aan (22), gadis asal Ubud, Selasa (27/9) terlihat kebingungan lantaran terjebak di tengah antrian pemotor di sebuah SPBU. Awalnya, gadis yang terlihat tergesa-gesa ini mencoba masuk antrian di jalur pompa BBM bersubsidi. Nyatanya antrian panjang itu malah menjebaknya hingga tiada pilihan lagi.
“Saya mau ke kampus dan sudah terlambat ini. Mau pindah ke jalur pompa pertamax tidak bisa, karena terjebak antrian,” ungkapnya pasrah.
Dirinya pun mengaku menyesal, karena demi BBM bersubsidi, harus korbankan jam kuliahnya. Padahal, pompa pengisian pertamax cukup sepi, sehingga ia tak seharusnya mengantri untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 30 menit.
“Karena uang saya sedikit, makanya ke jalur pertalite dengan harapan ada sisa uang untuk bekal. Kalau pertalite seharga Rp 30 ribu kan dapat tiga liter, kalau pertamax cuma dapat dua liter,” ujarnya.
Diakuinya, kenaikan harga BBM sangat berdampak pada ekonomi keluarganya. Terlebih lagi kenaikan itu terjadi saat ekonomi belum pulih.
“Harapan saya sih harga BBM-nya diturunin lagi. Karena sekarang ekonomi keluarga saya sedang sulit. Dampak corona kan belum pulih, malah harga BBM naik,” sesalnya.
Memang, pengisian BBM jenis pertalite hampir menjadi pemandangan setiap hari di Kabupaten Gianyar. Sebab, SPBU yang memiliki stok pertalite hanya membuka satu kios pompa. Kondisi ini diperparah dengan sejumlah SPBU yang tutup.
Antrian pengisian pertalite ini juga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Hal tersebut terlihat Selasa pagi ini di SPBU Bedulu. Sebab antraian ini sampai ke jalan raya. Dan, yang mengantrai bukan hanya kendaraan roda dua, tetapi juga roda empat.
Seorang pemilik SPBU di Gianyar yang tak mau disebut identitasnya mengatakan, stok pertalite sebenarnya masih ada atau tidak langka. Namun penjualannya setiap hari memang dibatasi, dengan tujuan pembagian itu merata didapatkan masyarakat.
Selain itu, kios pompa yang melayani pertalite hanya di pompa khusus sepeda motor. “Pertalite tidak langka, tapi dibatasi, supaya pembagiannya merata,” ujarnya. (m/kb)