GIANYAR, Kilasbali.com – Setelah bertahan selama tujuh hari dalam perawatan intensif, Kadek Dwi Putra Jaya (32,) akhirnya meninggal, Sabtu (27/8) malam.
Kematian Dwi ini merupakan korban meninggal ketiga atas musibah ledakan tabung minyak kompor pembakaran mayat saat ngaben massal di Desa Adat Selat Belega, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Jumat (19/8) lalu.
Pria asal Pejeng ini, adalah buruh kompor yang saat kejadian ikut mencoba memperbaiki kompor yang sedang bermasalah. Paman korban Made Rai Ridharta yang dikonfirmasi Minggu (28/8) mengungkapkan, korban akan dikremasi di Krematorium Punduk Dawa Klungkung. “Tanggal 29 Agustus dikremasi di Punduk Dawa,” terang Sekdis Perhubungan Kabupaten Gianyar ini.
Disebutkan, Kadek Dwi meninggalkan seorang istri dan 2 anak. Korban kesehariannya bekerja sebagai THL tepatnya sopir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Gianyar.
Sebelumnya, telah meninggal dunia tukang kompor Bagus Oscar Horizon Ninu, 34, dengan luka bakar 98 persen. Kemudian disusul kabar duka meninggalnya remaja Kadek Gian Permana Putra, 14, warga Banjar Selat Belega dengan luka bakar 94 persen.
Seperti diberitakan sebelumnya, petaka terjadi saat prosesi pembakaran petulangan puncak Ngaben Massal di Desa Adat Selat Belega, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Jumat (19/8) petang.
Tabung minyak dari pembakaran petulangan diduga bocor hingga menyebabkan terjadinya ledakan hebat. Sedikitnya 9 orang korban dilarikan ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar. Tiga diantaranya tukang kompor mayat dan 6 lainnya warga setempat. (ina/kb)