DENPASAR, Kilasbali.com – Sebanyak 10 startup yang merupakan calon pengusaha muda besutan Inkubator Bisnis (Inbis) STMIK Primakara ‘unjuk gigi’, berpameran di Colony Creative Hub, Plaza Renon Denpasar, Rabu (6/7). Para startup muda ini mengikuti Business Matching, yang merupakan jembatan dalam mempertemukan antara pelaku startup dengan mitra yang nantinya diharapkan dapat berkolaborasi dan bersinergi.
Dengan upaya ini, diharapkan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan, kemudian dapat melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dalam program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (BRIN) Republik Indonesia.
Ketua STMIK Primakara, Made Artana menyampaikan, dari enam peta jalan ekonomi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali salah satunya adalah industri kreatif bisnis digital.
“Business Matching merupakan ajang untuk menjembatani bertemu dengan rekan bisnis dan juga ajang pembelajaran,” ujarnya Artana yang juga founder STMIK Primakara.
Kepala Pusat Inovasi Bisnis STMIK Primakara, I Gede Juliana Eka Putra mengungkapkan kegiatan ini untuk mempertemukan para startup dengan para stakeholder. “Melalui ini kita bisa mendapatkan pola kerjasama yang bisa dijalin antara tenant yang kami miliki dengan stakeholder,” jelasnya.
Menurutnya, startup yang saat ini dibina STMIK Primakara mencapai 30 startup. Namun untuk saat ini baru 10 startup yang dipamerkan. Karena keterbatasan tempat. “Nanti akan ada tahunan, dan juga akan diikutkan di pameran yang kita kolaborasi,” ujarnya.
Dia menambahkan, undangan dalam kegiatan ini diserahkan kepada para startup. “Karena mereka selama ini mengalami kesulitan, sehingga mereka yang diundang,” tambahnya.
Ungkapan apresiasi pun terlontar dari undangan yang hadir dalam acaea ini. Mulai dari BPBD Kota Denpasar Ardi Ganggas yang mengapresiasi generasi muda STMIK Primakara. Di mana perlu didukung agar terus bergerak, karena generasi muda ini hidup untuk membangun Indonesia ke depannya.
OJK juga mengungkapkan bahwa generasi ini adalah anak-anak muda hebat dan kreatif. Melakukan hal positif berguna bagi diri sendiri dan juga masyarakat.
OJK mengingatkan perlunya sisi izin usaha. Karena itu merupakan bagian dari perlindungan konsumen, kemudian perlunya call centre hingga perlindungan data konsumen. Jangan sampai diambil pihak lain dan dimanfaatkan hal yang tidak benar seperti pinjaman online.
Megibung Abon, Startup Kuliner Khas Bali Diserbu Pengunjung
Tak hanya startup berbasis digital, produk kuliner pun dipamerkan dalam Inkubator Bisnis (Inbis) STMIK Primakara Business Matching ini. Salah satunya produk startup Megibung yang merupakan abon premium sebagai solusi praktis generasi milenial.
Kartika Chandra Dewi menuturkan, produk Megibung menuturkan, awalnya dia tidak tertarik melakukan bisnis. Namun saat dirinya membawa bekel ke kampus, dan itu dicicipi teman. “Katanya enak, terus saya disuruh jual. Ternyata laku gitu,” tutur mahasiswa Semester IV Teknik Akuntansi Informasi.
Menurutnya, abon dari lahan ayam dan daging ikan ini merupakan lahan kuliner khas Bali. “Saya ingin orang-orang itu menikmati masakan Bali dari abon saya ini. Apalagi turis domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Megibung ini dibangun dari tahun 2021. Kendati demikian, produk yang dipasarkan melalui media sosial Instagram ini sudah memiliki pangsa pasar hingga ke kabupaten lainnya. “Pelanggan dari Denpasar, Klungkung, Bangli, dan juga Karangasem,” bebernya.
Untuk harga, tergantung berat mulai dari Rp35 ribu sampai dengan Rp80 ribu. “Cukup terjangkau dan rasanya premium, sedangkan pembuatannya secara tradisonal,” jelasnya.
Dijelaskan, tim produksi abon ini hanya bertiga. Yakni dirinya sendiri dan dua rekannya Yusi dan Mastrini. “Target saya, produk abon ini dapat sertifikat BPOM dan MUI terus bisa dipasarkan ke luar Bali,” harapnya.
Produk Megibung ini juga tampak ramai dikerumuni pengunjung. Salah satunya dari Supermarket Tiara Dewata yang mencicipi dan membeli produk ini.
“Saya sudah sarankan untuk ditawarkan ke bagian pembelian Tiara Dewata. Nanti akan dirapatkan untuk keputusannya,” ujar Lia SPG Penjualan Tiara Dewata.
Tak hanya dari pihak Tiara Dewata, pujian juga terlontar dari Assistant Sales Manager Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Chintya Puspa. “Rasanya sangat khas kuliner Bali. Rempah-rempahnya tajem banget. Saya suka karena all in, daging sama sambel. Saya beli abon ayam dan ikannya,” pujinya.
Adapun startup yang mengikuti Business Matching, yakni:
1. Panak.id yang merupakan Startup Platform Digital berbentuk website dan mobile aplikasi dalam bidang peternakan yang menghubungkan antara peternak dengan pasar, modal dan pakar sehingga dapat menciptakan dampak social bagi peternak lokal dan juga masyarakat.
2. Alihgae yang merupakan Startup platform berbasis website aplikasi untuk menjembatani para stakeholders dan pelajar dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan harian.
3. Bisloka, platform berbasis website yang memudahkan dalam mencari tempat sewa/booking bus pariwisata untuk segala keperluan berpergian seperti perjalanan religi, kunjungan industri, rekreasi bersama orang-orang terdekat tentunya.
4. Ajarin Dong, platform yang mempertemukan siswa dan orangtua siswa dengan tutor/guru. Di mana pada platform tersebut menyediakan pembelajaran akademik dan non akademik.
5. Pick N Blast, platform yang membantu reseller untuk menemukan jutaan produk-produk dari supplier tangan pertama.
6. Jiwan merupakan aplikasi yang membantu digitalisasi manajemen penyelamatan korban kecelakaan lalu lintas.
7. Ifixpedia, sebuah bisnis startup yang bergerak pada bidang jasa layanan yang akan berfokus pada penyelesaian masalah sulitnya mencari teknisi service.
8. Bali Region Arts, sebuah platform digital untuk membantu seniman pertunjukan agar bisa berkarya seutuhnya.
9. Sangkara, platform digital untuk membantu dan mengembangkan usaha bank sampah
10. Megibung merupakan Abon premium sebagai solusi praktis Generasi Milenial
Dari 10 startup ini tiga diantaranya yaitu Panak, Alihgae, dan Bisloka merupakan startup yang lolos dalam program hibah CPPBT tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementrian Riset dan Teknologi (BRIN) Republik Indonesia. (jus/kb)