Hati-hati! Pungut Anjing Liar Berpotensi Rabies

GIANYAR, Kilasbali.com – Kecintaan terhadap anjing dengan memungut anjing liar di jalanan memang mulia. Namun jika tidak hati-hati, kecintaan ini bisa berpotensi menjadi musibah bagi keluarga dan lingkungan.
Pesan ini disampaikan Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Made Santiarka, disela kegiatan Vaksinasi Rabies di Desa Lodtunduh Ubud, Selasa (29/6/2021).
Disebutkan, anjing yang tidak jelas asal usulnya sangat berisiko, karena itu pihaknya mewanti-wanti masyarakat agar tidak memungut anjing liar di jalanan untuk dipelihara.
Hal ini sudah dibuktikan oleh seorang wisatawan asing yang memungut anjing liar di jalan raya, dan kemudian menggigit pemilik. Setelah diperiksakan, ternyata positif rabies.
“Kita kan tidak tahu apakah anjing itu sudah divaksin atau tidak. Jadi kami terus imbau jangan pungut anjing liar jalanan, karena tidak tahu riwayatnya,” wantinya.
Atas kejadian ini, pihaknya sempat menduga ada oknum yang sengaja membuang anjjng yang positif rabies di jalanan.
Kalau ini benar terjadi, maka akan sangat mengkhawatirkan, mengingat upaya kesehatan hewan terus berupaya agar Bali bebas rabies, namun ada oknum yang sengaja berbuat jahat.
“Kami pernah menerima laporan ada Ada oknum bermobil yang membuang anjing sekitar jam 2 dinihari, hanya saja plat kendaraan tidak terlihat. Anjing itu sudah dieksekusi karena positif rabies,” ungkapnya tanpa menjelaskan lebih rinci.
Sementara itu, dalam penanganan rabies ini, Tim vaksinasi Anjing Dinas Pertanian dan Peternakan kini mulai memvaksin anjing di desa penyangga atau desa tetangga yang dinyatakan desa positif rabies.
Walau demikian, vaksinasi belum bisa tuntas dengan cepat, karena jumlah tim vaksin berkurang karena keterbatasan anggaran. Kendati demikian, untuk vaksinasi di desa yang dinyatakan positif rabies sudah tuntas dan beralih ke desa tetangga.
“Untuk desa prioritas sudah tuntas. Kini vaksinasi mulai menyasar desa tetangga, namun pergerakannya melambat,” jelas Made Santiarka.
Lanjutnya, fokus vaksinasi saat ini pada desa tetangga Desa Lodtunduh dan Kelusa. Karena itu, tetangga dari dua desa itu juga difokuskan, ditambah Desa Temesi yang ada TPA, di sana ada anjing liar bertambah.
Lanjutnya, di Tahun 2021, jumlah tim vaksin hanya 4 tim. Jumlah ini sangat terbatas dibandingkan sebelumnya yakni 20 tim yang tenaganya berasal dari non PNS. Dengan mengandalkan 4 tim, sehingga pergerakan melambat.
Karena itu, vaksinasi diarahkan ke desa yang prioritas atau desa yang positif rabies dan selanjutnya menyasar desa tetangga.
“Untuk 1 tim vaksin tiisi 1 tenaga dari Distannak dan 3 tenaga dari Puskeswan. Di Gianyar sendiri terdapar 3 Puskeswan, untuk Puskeswan I, mewilayahi Payangan dan Ubud, Puskeswan II mewilayahi Tampaksiring dan Tegalalang, Puskeswan III mewilayahi Sukawati dan Blahbatuh, sedangkan Kecamatan Gianyar sendiri ditangani Dinas Pertanian dan Peternakan,” pungkasnya. (ina/kb)