TABANAN, Kilasbali.com – Indonesia saat ini sedang mengalami ledakan penduduk dan ekploitasi sumber daya alam, sehingga masa depan hanya milik mereka yang berinvestasi pada bisnis berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat menjadi narasumber dalam Virtual Talkshow yang diprakarsai oleh Global Green Growth Institute (GGGI) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN), Rabu (22/07/2020).
“Hal tersebut membawa permasalahan dan untuk menghadapi hal tersebut, setiap kepala daerah wajib mendukung industri yang beriventasi pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan”, ujar Bupati Eka.
Virtual Talkshow yang bertajuk “Membangun Daerah yang Maju dan Berketahanan” dalam Acara Launching Pelatihan Pro Hijau tersebut diikuti beberapa tokoh penting, yang salah satunya adalah Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dan asseng, Walikota Surabaya Tri Rismaharani, yang disiarkan secara langsung di YouTube LAN RI, TV Tempo Channel dan YouTube GGGI Indonesia.
Lebih lanjut Bupati Eka mengatakan, program di Tabanan yang mendukung dan sesuai dengan pelatihan pro hijau kali ini adalah Tabanan Desa Wisata dengan Green Development Integrated Farming Tourism. Hal itu bertujuan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga menciptakan pembangunan hijau berbasis pertanian yang menjadi modal dasar dan nafas dari Tabanan.
“Kami membuat kebijakan yang mengatur dari hulu hingga hilir, yang melindungi dan memberdayakan petani. Kami utamakan penggunaan produk lokal petani kami dan kami menyedikan pasar bagi produk petani kami,” ungkap Bupati Eka
Ia menambahkan bahwa, persawahan bukan hanya sebagai penghasil bahan pangan namun juga memiliki potensi lain yang bisa dimaksimalkan. Dengan alam yang asri dan lestari serta lahan persawahan yang masih cukup terjaga, sangat memungkinkan untuk dibuat menjadi sesuatu yang lebih.
“Di Tabanan para wisatawan rela membayar lebih untuk berjalan-jalan menikmati keindahan persawahan. Hal ini membuktikan bahwa pertanian dan persawahan memiliki potensi wisata yang dapat membantu ketahanan ekonomi dan keamanan pangan,” tambah Bupati Eka.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dalam sambutannya saat itu menyampaikan, bahwa gerakan ekonomi hijau atau pembangunan ekonomi yang memperhatikan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan merupakan visi Indonesia untuk masa kini dan masa yang akan datang.
“Indonesia akan dan Sedang menuju pembangunan rendah karbon dan rendah emisi. Gerakan ekonomi hijau merupakan upaya konkrit mendorong pengurangan deforestasi yang manfaatnya akan dirasakan pada skala Nasional dan Global,” katanya.
Pada kesepatan yang sama Indonesian Country Representative Global Green Growth Institute, Marcel Silvius menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Indonesia yang memulai langkah untuk mewujudkan program ekonomi hijau.
Ia menyebut, Indonesia merupakan pionir pelatihan Pro Hijau. “Semoga kita dapat mewujudkan ekonomi hijau dan menjadi Indonesia Emas 2045,” tutur Marcel. (rls/kb)