JEMBRANA, Kilasbali.com-Masyarakat Desa Pakraman Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, terlihat begitu sangat antusias menghadiri simakrama Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace), Minggu (10/6) di wantilan desa pakraman setempat.
Ternyata antusiusme ratusan warga ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, warga Penyaringan khususnya Jembrana secara luas sangat merasakan perjuangan Calon Gubernur Wayan Koster selama tiga periode duduk sebagai anggota DPR RI.
Ikut mendampingi Koster mesimakrama, Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Jembrana Made Kembang Hartawan, Putu Artha (kader PDIP yang juga Bupati Jembrana), Made “Lolak” Arimbawa (Hanura), anggota Fraksi PDIP DPRD Jembrana, perwakilan partai pengusung dan sejumlah tokoh masyarakat.
Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Made Kembang mengatakan bahwa Koster merupakan sosok yang sudah sangat dikenal telah berbuat banyak dalam pembangun di Bali dalam berbagai bidang. “Beliau bukan hanya terkenal di Bali saja, tapi juga tingkat nasional. Telah berbuat banyak bagi pembangunan Bali, termasuk Jembrana,” ujarnya.
Kembang Hartawan yang juga Wakil Bupati Jembrana pun kemudian menyebutkan sejumlah pembangunan hasil perjuangan Koster selama sebagai legislator Senayan. Di antaranya, pembangunan sekitar 30 wantilan desa pakraman, pemuguran sejumlah pura, gelanggang olahraga, lapangan voli dan infrastruktur jalan raya dan jalan desa. “Kita punya panjang jalan kabupaten sekitar 174 km dan jalan desa sekitar sepanjang 700 km, kini kondisinya 90 persen sudah sangat baik. Itu berkat perjuangan beliau di Pusat,” tegasnya.
Tak hanya itu, Koster juga memperjuangkan pembangunan Akademi Komunitas yang memiliki program studi unggulan bidang pariwisata. “Jatahnya secara nasional hanya sepuluh ketika untuk seluruh Indonesia. Dan jadi rebutan daerah-daerah lain. Namun karena beliau punya jaringan luas di Jakarta, kita bisa punya,” ungkapnya.
Saat ini menurut Kembang, sebagian lulusan Akademin Komunitas di Jembaran telah terserap di pasar kerja pariwisata yang ada di Bali. Tiap tahun, akademi komunitas tersebut mampu menampung 152 mahasiswa. “Itu dari izin samapi selesai semuanya adalah berkat bantuan beliau,” tegasnya.
Maka itu ditegaskan Kembang, pemimpin Bali ke depan harus memiliki jaringan yang luas di Jakarta atau Pemerintah Pusat. “Bali tidak bisa membangun sendiri, perlu bantuan dari Pusat. Kita perlu pemimpin yang punya jaringan luas khususnya di Pusat seperti beliau,” imbuhnya.
Apalagi lanjut dia, Koster pernah sebagai ketua Tim Pemenangan Jokowi di Bali pada Pilpres 2014 dengan raihan angka kemenangan sekitar 72 persen. “Jadi di Bali, beliaulah yang ikut menghatarkan Pak Jokowi sebagai presiden. Apalagi Pak Jokowi dari PDI Perjuangan, jadi beliau sangat dekat dengan Pak Jokowi. Sehingga beliau jadi gubernur akan memudahkan komunikasi kita dalam hal pembangunn dengan Presiden. Inilah satu jalur,” ungkapnya.
Sementara Wayan Koster dalam orasinya bertekad akan mempercepat akselerasi pembangunan di Jembarana dalam segala bidang. Salah satu dengan percepatan pembangunan jalan tol Gilimanuk-Denpasar. “Tiyang sudah merancang master plan pembangunan jalan lingkar Bali, termasuk nanti jalan tol Gilimanuk-Denpasar,” katanya.
Pada kesempatan itu, sejumlah perwakilan tokoh masyarakat Desa Pakramam Penyaringan bersama-sama masyarakat yang hadir menyatakan diri mendukung dan memenangkan Koster-Ace dengan raihan suara 90 persen pada Pilgub Bali 27 Juni 2018. (*KB).