Seasalt Destinasi Kuliner di Tepi Pantai Seminyak
Restoran Ikonik di Hyatt Asia Pasifik

SEMINYAK, Kilasbali.com – Seasalt adalah destinasi kuliner tepi pantai terkemuka di Seminyak yang telah diakui sebagai salah satu restoran dan bar ikonik di Hyatt Asia Pasifik.
Dikenal dengan sajian makanan laut segar yang bersumber secara lokal dengan sentuhan cita rasa Jepang, sehingga para tamu dapat menikmati pengalaman dapur terbuka yang menghubungkan mereka dengan lautan, menghadirkan garam laut tradisional Kusamba dari Bali Timur, serta mengusung filosofi zero-waste dalam setiap aspek operasionalnya.
Di mana, bahan-bahan yang digunakan dimanfaatkan secara konvensional; seperti kulit semangka diolah menjadi acar segar, buah tropis yang kurang sempurna diubah menjadi selai, marmalade, dan compote.
Melalui praktik ini, limbah makanan setiap tamu berhasil dikurangi hingga 34%, yang kini meluas dan diterapkan ke seluruh restoran, dari presentasi sarapan yang dipersonalisasi oleh koki hingga praktik dapur yang inovatif, serta edukasi mendalam kepada tamu tentang kuliner berkelanjutan.
Sejak tahun 2023, restoran ini terinspirasi oleh masakan Nikkei, yaitu perpaduan cita rasa Jepang dan Peru yang khas. Di bawah arahan Executive Sous Chef Hazwan, Seasalt semakin memperdalam komitmennya terhadap pengadaan bahan baku lokal dan praktik yang etis, serta memimpin dunia kuliner Bali dengan menu yang berfokus pada makanan laut yang berkelanjutan, dengan sentuhan pengaruh Jepang dan kreativitas global.
Chef Hazwan memilih bahan-bahan dengan cermat, bersumber dari alam Bali, dimanfaatkan secara maksimal, dan dihargai sesuai dengan musim alaminya. Menu Seasalt berkembang setiap tiga bulan, beradaptasi dengan apa yang ditawarkan oleh daratan dan laut, serta mengikuti selera tamu, mulai Crusted Kusamba Salt Barramundi hingga “72-hour” Wagyu Short Rib, setiap hidangan mencerminkan kekayaan biodiversitas Bali, serta dedikasi pada kuliner yang berkelanjutan dan penuh pertimbangan.
Identitas inti Seasalt adalah Garam Laut Kusamba, yang dipanen dengan tangan di pesisir timur Bali menggunakan teknik tradisional yang dikenal kompleksitas mineral dan kristalnya yang halus, serta menjadi simbol dari semangat restoran ini.
“Setiap malam, Seasalt Ritual menjadi momen seremonial pembukaan, dengan Garam Kusamba yang dinikmati bersama roti yang baru dipanggang, menghubungkan tamu dengan cita rasa pulau dan jiwa dari lautan,” katanya, Senin (21/7/2025).
Salah satu kreasi yang paling simbolis adalah house-made caviar salt, ekspresi inovatif dari prinsip zero-waste yang memancarkan kemewahan dalam keheningan.
Telur ikan yang diawetkan dengan lembut dan diolah menjadi bumbu bercita rasa asin, memberikan tambahan kenikmatan pada hidangan, sekaligus menghargai setiap bagian dari hasil tangkapan.
Garam ini tidak hanya menjadi aksen rasa, tapi sebuah pernyataan: penghormatan terhadap nama restoran, apresiasi terhadap laut, dan komitmen untuk menggunakan setiap bahan dengan penuh perhatian. Berlandaskan pada mantra “Involve, Implement, Inspire,” tim Seasalt bekerjasama dengan para produsen lokal, menjelajahi pasar tradisional seperti Pasar Kedonganan, membangun hubungan yang transparan dengan petani dan nelayan, serta membangun rantai pasokan yang dipenuhi dengan kepercayaan dan terroir.
Dari keju yang diproduksi secara lokal, cokelat buatan tangan, hingga kopi single-origin dan cuka artisan, setiap komponen menceritakan kisah tentang tempat, semangat, dan tujuan yang dibawa.
Baik menu five-course Signature Journey, acara barbeku di bawah sinar rembulan, atau kemewahan Infinity Breakfast, Seasalt lebih dari sekadar restoran;
Seasalt adalah ekspresi nyata dari hospitality tepi pantai yang modern, tempat yang mempertemukan tujuan dengan cita rasa, dan setiap hidangan tak hanya bermakna, namun juga berkesan. (Kb/djo)