SINGARAJA, Kilasbali.com – Ketua Tim Pansus Banggar drs Gede Kusuma Putra Ak, MBA, MM bersama anggota Komisi II DPRD Bali melaksanakan monitoring di kawasan Turyapada Towervyang sedang disiapkan jadi obyek wisata baru di Pulau Dewata.
Data dihimpun, tahap pertama sudah dinyatakan rampung. Nah, saat ini beranjak menuju tahap kedua yang akan memasuki tahap lelang.
“Hasil monitoring Komisi II dengan Kepala UPT Turyapada Tower, pihak pengelola Turyapada Tower saat ini sudah bersurat ke Udayana yang nantinya membantu persiapan tahap lelang, siapa yang jadi manajemen kontruksi di Turyapada Tower di tahap kedua,” kata Gede Kusuma Putra, Senin (20/1).
Terkait estimasi kebutuhan anggaran Turyapada Tower tahap kedua sebut Kusuma Putra, sebesar Rp 270 miliar.
“Anggaran Rp 270 miliar itu, dibagi dua, dimana Rp 10 miliar berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Propinsi Bali digunakan untuk perbaikan infrastuktur jalan dari Menyali menuju kawasan Turyapada, kemudian Rp 260 miliar nantinya disiapkan untuk penyediaan tempat parkir, pengisian interior berupa furniture didalam gedung utama Turyapada Tower, penataan kawasan lanscape, serta wahan gondola atau kereta gantung yang nantinya direncanakan muat pengunjung dari akses parkir menuju gedung utama,” ungkapnya.
Masih kata dia, sitem penganggaran Turyapada Tower disiapkan di pagu anggaran induk Propinsi Bali tahun 2025.
“Anggaran sudah ketok palu di DPRD Bali, artinya Rp 270 miliar sudah siap digelontorkan. Plus kami sudah siapkan Perda khusus untuk kawasan Turyapada Tower yang nantinya bakal jadi obyek wisata baru di Pulau Bali. Pun, potensi APBD Bali serta Kabupaten Buleleng,” pungkasnya.
Sebelumnya, Turyapada Tower yang terletak di Desa Pangayaman, Kabupaten Buleleng, Bali, sudah dibuka untuk publik. Meski gratis, jumlah kunjungan ke kawasan tersebut dibatasi sebanyak 60 orang per hari. Kawasan Turyapada Tower boleh dikunjungi secara gratis pada hari Sabtu dan Minggu. (ard/kb)