JEMBRANA, Kilasbali.com – Amartha mendukung Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta dalam pembangunan koridor satwa liar di Hutan Bali Barat, Banjar Yeh Buah, Yeh Embang Kauh, Jembrana, Bali.
Dukungan berupa penanaman 2.000 pohon produktif dan endemic, sebagai upaya mewujudkan keseimbangan ekonomi masyarakat akar rumput dan keberadaan ekosistem hutan lestari. Sekaligus untuk merefleksikan pilar Amartha Lestari yang sejalan dengan konsep Tri Hita Karana.
Pembangunan koridor satwa liar ini tidak hanya bertujuan melestarikan ekosistem Hutan Bali Barat, tetapi juga menjadi solusi bagi ekonomi lokal.
Dengan adanya buffer zone, masyarakat lokal dapat mengelola tanaman produktif tanpa mengganggu habitat alami satwa, sehingga diharapkan mampu menciptakan harmoni antara manusia dan alam.
Andi Taufan, Founder & CEO Amartha mengatakan, dukungan terhadap KTH Giri Amerta adalah bukti nyata bahwa kedua hal ini bisa berjalan beriringan.
“Dengan ditanamnya 2.000 pohon produktif-endemik Bali akan mengawali pengembangan koridor satwa liar Amartha di kawasan Hutan Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, yang selaras dengan prinsip Tri Hita Karana masyarakat Bali,” harap saat penyerahan dukungan pohon kepada KTH Giri Amerta, Sabtu (24/8).
I Gusti Made Loka Putra selaku Ketua KTH Giri Amerta mengatakan dukungan Amartha ini dapat menjadi langkah awal dalam menerapkan konsep perhutanan sosial yang utuh dan menyeluruh.
“Hutan tidak hanya lestari tetapi masyarakat juga dapat menikmati manfaat ekonomi dari hasil hutan secara berkelanjutan,” ujarnya seraya menyampaikan terima kasihnya. (djo/kb)