GianyarHukumSeni Budaya

Happy Salma Boyong “Calonarang” ke Jakarta

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sebuah terobosan anyar digagas oleh Yayasan Titimangsa yang dimotori oleh Happy Salma dan Nholas Syahputra. Dramatari Calonarang Magis yang melibatkan 90 seniman Bai di boyong ke Jakarta dan lansung menuainrespon postif. Terbukti, Tiketnya nyaris habis dan sepekan sebelum pagelaran, sudah terjual 95 persen.

    Ditemui di sela latihan persiapan, Kamis (1/8), Happy Salma mengakui pertunjukkan yang digelarnya kali ini, memang yang pertama dengan mengangkat cerita klasik Bali yakni drama tari magis Calonarang.

    Melibatkan 90 seniman lokal terdiri dari penabuh dan penari yang merupakan seniman Bali yang populer. Seperti Cedil, Jero Mangku Serongga dan lainnya. berbagai
    Dari respon masyarakat Jakarta ini, Happy Selma melihat magnetis sebuah pertunjukkan tidak selalu terpaku pada artis-artis ternama.

    “Kami sangat bersyukur respon masyarakat di Jakarta sangat antosias. Tiket kami hanya tersisa 40-an saja. Itupun yang kelas VVIP saja,” ungkap menantu Palingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa ini.

    Baca Juga:  Salahgunakan Subsidi Pertanian, Siap-siap Berurusan dengan Hukum

    Memboyong Calonarang ke Jakarta memang bukan hal yang mudah. Untuk itu, duet produser Happy dan Nicholas mencoba mempormulasi tampilan dan bahasa yang universal tanpa mengurangi identitas tradisinya.

    “Kami membuat formula baru selain kolaborasi pembahasaan yang dibawakan seniman punakawan yang merangkap narator, durasi pertunjukan juga kita perpendek dari 6-8 jam menjadi dua jam,” tambah Nicholas.

    Ditambahkan oleh Tjokorda Gede Bayu Putra yang menjadi Produser pendamping, Calonarang ini memang identik dengan kemagisannya.

    Baca Juga:  Kejari Gianyar Musnahkan BB, Sabu-sabu Diblender - HP Dipotong

    Di Jakarta, pihaknya optimis nilai magis ini tetap menjadi magnetnya. Karena segala bentuk pertunjukan mulai dari panggung dan segala propertinya sama dengan pertunjukkan di Bali.

    “Setidaknya dengan tampilan barong, rangda ditambah dengan keterlibatan Jero Mangku Serongga, tentunya nilai-nilai spirit Calonarang akan melekat,” yakinnya.

    Lanjutnya, eforia penonton ini tidak terlepas dari pagelaran “Taksu Bali” yang digelar tahun lalu saat Ubud dalam kondisi sepi. Pertunjukan ini bahkan mampu menyedot 20 ribu penonton secara online.

    Baca Juga:  Bawaslu Gianyar Diminta Laksanakan Fungsi CAT

    “Saat itu juga kami katalog saat conarang dipentaskan di Paris tahuan 1931. Ini jadi pemantiknya. Dna calonarang sebagai pertunjukan pleksibel di Bali tentunya akan adaptif di temgah penonton Jakarta,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi