GIANYAR, Kilasbali.com – Tak hanya dihadapkan pada kenaikan harga karcis hingga dua kali lipat oleh Desa Adat Temesi, kondisi jalan yang rusak berat menuju TPA Temesi ini juga membuat geram para sopir truk pengangkut sampah. Terlebih, musibah menimpa salah satu truk sampah yang nyaris terbalik karena jalan yang hancur ini. Atas kondisi ini, Perkumpulan Sopir Truk Sampah Desa se-Gianyar ini berencana akan mengadu (mesadu) ke DPRD Gianyar.
Di temui, Rabu (11/3/2020), Agus salah seorang anggota perkumpulan Sopir Truk Sampah Desa ini, mengungkapkan, jalan menuju TPA yang hancur itu, sangat membahayakan. Bahkan, salah stau rekannya hampir menjadi korban lantaran truknya nyaris terbalik akibat kondisi jalan.
“Kami tidak ada alternatif. Ya selama ini sudah mencoba sabar. Beda halnya dengan angkutan sampah kecil. Mereka banyak beralih ke TPS-TPS di wilayah kota untuk menghindari pungutan yang tinggi dan jalan rusak ini,” ungkapnya.
Jalan rusak ini juga disebutkan menjadi biang antrean truk karena truk harus berhati-hati melewatai jalur tersebut. Hingga para petugas kebersihan selalu di komplin oleh masyarakat lantaran pengangkutan sampah di desa-desa tidak lancar. Akibatnya, pelayanan meraka sebelumnya yang bisa dua kali untuk bolak-balik TPA, kini hanya bisa sekali, dan ujung-ujungnya d penumpukan sampah di desa-desa.
“Bapak liat sendiri, tadi ada truk yang terjungkal Akibat tidak seimbang ketika melalui jalan tersebut. Beruntung selama ini tidak sampai ada sopir yang mengalami luka parah,” ujarnya.
Atas kondisi ini kesabaran meraka pun mulai goyang. Mereka pun merasa terabaikan, padahal perannya sangat vital dalam penanganan sampah. Termasuk anggota dewan pun dinilai tidak pernah menanggapi keluhan yang terjadi. Sementara masyarakat menuntut agar sampah selalu cepat terangkut. “Kami sopir dari berbagai desa, tidak tahu harus mengadu kemana,” ungkap rekan Agus, Made Buda menimpali.
Jika kondisi ini belum juga disikapi dalam sepekan ini, mereka berencana menggruduk kantor DPRD Gianyar, jika tidak ada kejelasan terkait hancurnya jalan di TPA Temesi. Dikatakannya mereka pun tidak minta hal yang berlebihan. Mereka hanya minta jalan menuju TPA lancar, sehingga mereka tidak harus perlu antre lama ketika buang sampah.
“Semua rekan-rekan sopir sudah sepakat, jika tidak ada tanggapan apa pun, kami akan datang ke Gedung DPRD. Ini kepentingan masyarakat semua, bukan kepentingan individu atau para sopir,” kesalnya.
Sementara, Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Wayan Karya menyebutkan jalan tersebut memang akan diperbaiki tahun 2020 ini dengan menggunakan dana APBD. Hanya persoalannya, saat ini penanganan jalan tersebut sedang dalam proses tender.
Disebutkan, dengan peningkatan status jalan menuju TPA Temesi, akses ke TPA akan sema semakin lancar. ” Kepada masyarakat kami harap bersabar sedikit lagi, sedang proses dan pasti diperbaiki tahun ini,” terangnya singkat. (ina/kb)