DENPASAR, Kilasbali.com – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina menerima Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho terkait dengan dimulainya Sensus Penduduk berbasis online tahun 2020, di Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (15/2/2020).
Gubernur Koster menyampaikan, pemerintah sangat membutuhkan data yang akurat sebagai basis untuk membuat perencanaan dan kebijakan di dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan diseluruh Indonesia.
“Tadi saya sudah mengisi data secara online, sudah ada kemajuan sensusnya sekarang, kalau dulu secara manual,” ujarnya.
Menurutnya, sensus ini dilaksanakan selama 45 hari mulai dari hari ini. Pihaknya berharap sensus di Bali bisa jauh lebih cepat selesai. Karena medannya mudah dijangkau dan relatif sudah melek dibidang teknologi
“Saya sebagai gubernur sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Pusat Statistik. Karena saya ingin data yang akurat, memadai untuk membuat suatu perencanaan dan kebijakan yang tepat dan efektif yang bis menjawab permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk menyempatkan waktu mengisi data sensus penduduk online ini.
Dilaksanakannya Sensus Penduduk 2020 akan memastikan ketersediaan data kependudukan yang aktual dan terkini dalam mendukung pelaksanaan Visi nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era Baru.
“Ngiring sareng sami sukseskan Sensus Penduduk Online dengan mencatatakan diri melalui link sensus.bps.go.id mulai tanggal 15 Februari – 31 Maret 2020,” ajaknya.
Sementara Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho menyampaikan, sensus penduduk online adalah yang pertama dilaksanakan di Indonesia. “Hari ini adalah hari pertama dilaksanakannya sensus penduduk tahun 2020. Sensus ini akan dilaksanakan selama 45 hari,” imbuhnya.
Pendampingan sensus oleh Gubernur Bali, kata dia, merupakan bagian dari upaya mengumunkan kepada publik dan ajakan kepada publik untuk bersama-sama memenuhi kepentingan pemerintah dan masyarakat untuk mengikuti sensus online.
“Jika sampai batas waktu masih ada yang belum melaksanakan sensus secara online maka kita akan menurunkan petugas, karena ini kan baru pertama jadi pasti ada kekurangan dan akan kita perbaiki,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, semua masyarakat Bali bisa mengikuti sensus ini. “Berbagai upaya sedang kami siapkan, kami kerjakan agar partisipasi masyarakat lebih banyak,” ujarnya.
Untuk diketahui, dari data BPS tahun 2019 proyeksi penduduk Bali mencapai 4.336.900. Jumlah itupun diperkirakan meningkat dalam sensus penduduk tahun 2020 ini. Di mana dalam sensus online ini, masyarakat Bali yang mengisi mencapai 5.700an NIK. (jus/kb)