MANGUPURA, Kilasbali.com – Penyelenggaraan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia berlangsung di Pantai Kuta Kabupaten Badung, pada Kamis pagi (5/6/2025). Seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Badung yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali, Kementerian Lingkungan Hidup RI, TNI, Polri, masyarakat, pelaku usaha, pelajar, mahasiswa, pegiat lingkungan dan instansi terkait menyelenggarakan aksi bersih-bersih sepanjang garis Pantai Kuta.
Sebelum melaksanakan aksi terlebih dahulu dilaksanakan seremonial dengan membunyikan kentongan (kul-kul) oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, Menteri lingkungan Hidup 2004-2009, Rachmat Witoelar, Gubernur Bali, I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, Wakapolda Bali, Brigjen Pol Komang Sandi Arsana, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, serta peserta aksi yang berjumlah kurang lebih 10.000 orang.
Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan peringatan yang telah digelar tidak hanya bersifat seremonial tahunan tetapi yang terpenting adalah upaya kolektif penyadaran diri masing-masing.
“Melalui Tema yang telah dicanangkan dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2025 “Ending Plastic Pollution”, (hentikan polusi plastik) pihaknya menyoroti saat ini Dunia tengah menghadapi tantangan perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi sampah plastik. Berbagai masalah lingkungan tersebut disebabkan oleh gaya hidup yang tidak berkelanjutan. Jika tidak ditangani secara serius nantinya akan menjadi bom waktu ekologis,” katanya.
Untuk menanggulangi permasalahan lingkungan tersebut diperlukan berbagai langkah nyata. Kementerian Lingkungan Hidup telah bergerak melalui dua pendekatan yakni pendekatan di hulu dan di hilir. Di hulu, saat ini pemerintah telah melarang dan menutup tempat pemrosesan akhir sampah yang dioperasionalkan dengan sistem open dumping. Sedangkan di hilir pemerintah telah melarang impor plastik, mendorong pembatasan plastik sekali pakai melalui skema penguatan peraturan daerah dan desa adat serta menggalakkan edukasi publik dan ekonomi sirkular.
Dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 ini menjadi sebuah momen spesial bagi Kabupaten Badung karena Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari Kuta berhasil kembali meraih penghargaan kalpataru. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq kepada I Nyoman Sukra karena dinilai telah menunjukkan komitmen yang tulus dalam menjaga kelestarian lingkungan. (m/kb)
