World Bank Bakal Kucurkan Dana Rp 300 M untuk TPA Ini

GIANYAR, Kilasbali.com – Pengelolaan sampah TPA Temesi diharapkan berjalan secara berkelanjutan. Upayanya, pengelola secara modern dan profesional. Terlebih lagi, tahun ini bank dunia (world Bank) akan mengucurkan dana senilai Rp 130 milar.
Memastikan kesiapan itu, Komisi IV DPRD Gianyar melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) ke TPA Temesi serta TP3R Sidan.
Dalam monev ini komisi IV DPRD Gianyar didampingi oleh Kadis DLH Ni Made Mirnawati dan kepala UPT pengelolaan sampah Tamesi, mengunjungi bagaimana pengelolaan sampah dilaksanakan dilaksanakan secara baik baik dalam pengelolaan sampah residu, organik dan non organik.
Ketua Komisi Putu Gede Pebriantara, Rabu (21/5) menyampaikan bahwa pengelolaan sampah TPA Temesi harus berjalan secara berkelanjutan sehingga harus siap mengelola sampah secara modern dan profesional.
Apalagi TPA Temesi akan dibantu oleh bank dunia (world Bank) senilai Rp 130 miliar di tahun ini untuk mengelola sampah secara modern, terpadu dan berkelanjutan.
“Kita harus menyiapkan peralatan modern seperti menyiapkan mesin encinerator dan mesin sampah lainnya yang dibutuhkan. Terutama untuk sampah residu sehingga sampah dapat diproses dengan baik hingga menghasilkan listrik, oil, karbon , pupuk organik dr sampah organik bahkan paping block yang terbuang dari daur ulang sampah plastik,” ungkapnya.
Pihaknya pun mencontoh pengelolaan TPA di Banyumas yang sukses mengelola sampahnya dengan baik sampai bisa menjadi uang. “Kita harus siap itu , kita harus siap SDM maupun manajemen pengelolaannya apalagi kita akan dibantu dari world bank terkait pengelolaan sampah di TPA Temesi,” terangnya.
Meski demikian pengelolaan sampah secara mandiri berbasis sumber harus tetap dilakukan agar beban sampah di TPA Temesi tidak over load. Semua pihak harus mulai mengelola sampah dari sumbernya bagaimana penyelesaian sampah dari rumah tangga, dari banjar maupun desa.
“Pilah sampahnya dari rumah tangga yang organik bisa dikelola melalui teba modern di rumah tangga atau paling tidak dikelola oleh TPS3R masing-masing desa. Sedangkan sampah plastik bisa dibawa ke bank sampah desa dan yang residu dikirim ke TPA Temesi sehingga penanganan sampah bisa dilaksanakan dengan baik, tidak terlalu membebani TPA Temesi sampai overload,” harapnya.
Pihaknya juga mengharapkan desa melalui dana dana desanya, lewat dana BHP membuat program kebersihan lingkungan. Terkait penanganan sampah di desa, seperti program penyelesaian sampah dari rumah tangga, program subsidi pembuatan teba modern, bank sampah dan juga pengelolaan TPS3R.
Dalam monev ini komisi IV DPRD Gianyar juga melakukan kunjungan ke TPS3R Sidan dimana TPS3R ini mampu mengelola sampah 120 KK hingga menghasilkan pupuk organik yang digunakan untuk pupuk para petani organik di Sidan.
Hal ini menjadi contoh yang baik kalau setiap desa apalagi rumah tangga bisa menyelesaikan sampahnya maka persoalan sampah akan bisa ditangani dengan baik.
“TPA Tamesi sebagai hilirnya pengolahan sampah akan tidak overload dalam mengelola sampahnya efektif,” pungkasnya. (Ina/kb)