GIANYAR, Kilasbali.com – Para pasangan calon (paslon) yang bertarung di Pilkada Gianyar rupanya tidak ada yang nyoblos di luar kandang. Semuanya memilih nyoblos di TPS di kampung halamannya dengan sejumlah pertimbangan.
Setelah berjibaku selama masa kampanye, semua paslon per Selasa 26 November 2024 menyatakan sehat secara jasmani dan rohani.
Dari data yang diterima, Selasa (26/11), Calon Bupati dari Paslon Aman, Made ‘Agus’ Mahayastra akan mencoblos di TPS 1 Melinggih, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan.
Sementara calon wakil bupatinya, Anak Agung Gede Mayun akan mencoblos di TPS 10 Gianyar, Kelurahan/Kecamatan Gianyar.
Sedangkan untuk calon bupati dari Paket Kata, Anak Agung Ngurah Kakarsana akan mencoblos di TPS 11 Blahbatuh, Desa/Kecamatan Blahbatuh dan calon wakil bupatinya, I Wayan Tagel Arjana akan mencoblos di TPS 5 Kedewatan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud.
Saat ditemui awak media Cabup Aman, I Made ‘Agus’ Mahayastra menegaskan dirinya tetap tenang dan biasa-biasa saja. Terlebih ketua DPC PDIP ini tercatat sudah tga kali jadi paslon dan diyakini yang ketiganya akan tetap meraih suara terbanyak.
“Saya biasa saja, karena sudah biasa mengikuti pemilihan. Sudah 2 kali ikut pemilihan sebagai anggota DPRD Gianyar, sekali sebagai wakil bupati dan sekali sebagai bupati, karena itu, tidak ada persiapan khusus, biasa saja besok ke TPS pakaian biasa bersama keluarga,” ujarnya.
Ditanya apakah dirinya ‘mencium’ adanya kecurangan dari Paslon lawan untuk pemilihan besok, Bupati Gianyar periode 2018-2023 ini tidak begitu memikirkannya.
Jikapun ada yang bagi-bagi sembako, Mahayastra hal tersebut sudah lumrah, dah ia yakin masyarakat Gianyar sudah cerdas, sehingga tak terpengaruh pada serangan demikian. “Saya percaya masyarakat kita sudah cerdas, mana yang pantas jadi pemimpin Gianyar ke depan,” ujarnya.
Untuk pengamanan suaranya di TPS, Mahayastra mengatakan, dirinya menugaskan dua orang saksi dan lima orang regu penggerak pemilihan (guraplih). “Kita percaya pada tim di lapangan, besok saya ke TPS sekitar jam 10 pagi bersama keluarga,” ujarnya.
Terpisah, Cabup Paket Kata, Anak Agung Ngurah Kakarsana juga mengatakan dirinya biasa-biasa saja, tidak ada rasa gundah meskipun ini pertama kali dirinya mengikuti pemilihan umum.
“Biasa saja kita. Ini proses demokrasi harus dijalankan, dan besok sebagai penentu bagaimana proses demokrasi kita selama ini. Karena itu, penyelenggara pemilu harus benar-benar netral atau jujur dan adil,” ujarnya.
Terkait adakah indikasi kecurangan dari calon lawan, Kakarsana mengatakan mempercayakan semuanya pada tim yang mengawasi TPS. Dalam dirinya menugaskan dua orang saksi dan 6 orang pengawas di luar saksi.
Enam orang ini, kata Kakarsana, ditugaskan untuk benar-benar merekam dan mengawasi setiap hal yang terjadi di TPS. Baik itu yang menguntungkan Paket Kata maupun tidak. Termasuk juga hal yang merugikan calon lain, jadi semua harus dibenahi tidak boleh ada kecurangan. “Besok saya nyoblos kalau tidak ada halangan, jam 7 pagi sudah di TPS,” ujarnya. (ina/kb)