Gianyar

Jalan Pengosekan Ubud Mulus – Lalin Ngalir

    GIANYAR, Kilasbali.com – Jalan Raya Pengosekan, Ubud dari simpang SPBU ke selatan hingga Lodtunduh kerap diwarnai Kemacetan. Namun kini, lalu lintas (lalin) lebih mengalir.

    Sebelumnya, selain kepadatan kendaraan, kondisi jalan juga sangat mempengaruhi. Lantaran jalan mulus, kendaraan yang melintas di sini tidak lagi tersendat-sendat karena menghindari jalan rusak.

    Padahal, jalan Raya Pengosekan ini, terbilang salah satu jalan termacet di wilayah Ubud.  Terlebih di lokasi itu terdapat persimpangan yang jaraknya sangat dekat, yakni simpang Nyuh Kuning, Simpang SPBU dan Simpang Banjar Kalah, Peliatan.

    Alhasil, pertemuan arus kendaraan dari Denpasar, Badung dan Gianyar menjadi padat kendaraan. Diperparah denga kondisi jalan yang seblimnya banyak rusak bergelombamg dna berlobang, melengkapi kemacetan.

    Baca Juga:  Bawaslu Gianyar Diminta Laksanakan Fungsi CAT

    Syukurnya, kini kondisi jalan sudah mulus sehingga lalin lebih lancar. Selain pengerjaan jalan, tampak di seputaran sana juga tengah dilakukan perbaikan gorong-gorong.

    Pengerjaan ini pun membongkar trotoar-trotoar sepanjang jalan. Adapun trotoar di sana, disebut sudah tidak layak untuk pejalan kaki.

    Selain banyak lubang, juga banyak keramiknya yang keropos, karena dilintasi sepeda motor untuk menghindari jalan yang berlubang.

    Baca Juga:  Simulasi Tanggap Bencana Gempa Megathrust di Gianyar

    Kabid Bina Marga Dinas PUPR Gianyar, Made Gede Astawiguna, Rabu (20/1) menjelaskan saat ini proses pengerjaan perbaikan sedang berjalan.

    Dijelaskan Astawiguna, pada satu kecamatan terdapat satu rekanan yang mengerjakan perbaikan jalan berlubang tersebut. Untuk perbaikan jalan rusak berlubang di Kecamatan Ubud, salah satu titik yang mendapat perbaikan adalah di Pengosekan. Hanya saja pengerjaan tidak bisa selesai dengan cepat, mengingat pada jalur padat, pengerjaan dilaksanakan malam hari.

    “Kalau yang di Ubud, pengerjaan di malam hari, guna menghindari kemacetan. Pekerjaan menjadi lebih lama karena mobilisasi material ada hambatan. Hal ini karena melakukan perbaikan di banyak tempat, sehingga tuntas di satu titik, baru pindah ke lokasi lain. Begitu Desember, perbaikan rutin ini bisa selesai, begitu juga dengan kecamatan lain,” bebernya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi