GIANYAR, Kilasbali.com – The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab (IKLIM) menghadirkan Sonic/Panic Vol. 2. Hal itu terungkap saat IKLIM menggelar konferensi pers di Biji World, Ubud, Gianyar, Bali, pada Sabtu (9/11).
Album kompilasi ini menggabungkan suara dari 15 musisi dari berbagai wilayah Indonesia, yang bersama-sama menyuarakan urgensi krisis iklim serta mengajak pendengar untuk beraksi demi menjaga bumi.
Acara ini dihadiri oleh I Gede Robi Supriyanto (vokalis Navicula dan inisiator IKLIM), musisi dan seniman seperti Cholil Mahmud (Efek Rumah Kaca), Bob Gloriaus (LAS!), Cabrini Asteriska, Maghfiro Izzani Mauliana Ikwan, serta I Dewa Gde Pariyatna (Camat Ubud).
Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca menekankan pentingnya lokakarya yang diadakan oleh IKLIM pada bulan Juli lalu sebagai bagian dari proses album ini.
“Sebelum mengerjakan album, kami mengikuti workshop pendalaman materi. Ini yang membedakan sonic/panic Vol. 2 dari kompilasi-kompilasi serupa yang pernah kami ikuti sebelumnya. Workshop ini memberikan kesempatan bagi musisi yang belum terlalu memahami isu tapi sudah sadar pentingnya untuk belajar lebih dalam, dan bagi mereka yang sudah paham, untuk memperbarui informasi serta memperkuat pemahaman mereka,” jelas Cholil.
I Gede Robi Supriyanto, salah satu inisiator inisiatif IKLIM juga menegaskan kekuatan musik sebagai medium perubahan.
“Musik itu powerful. Untuk membuat perubahan, kita harus menyentuh hati orang, dan seni adalah media yang paling efektif untuk itu. Isu lingkungan adalah isu yang penting untuk dibicarakan. Jika kita sebagai masyarakat tidak berbicara, pemerintah tidak akan mendengarkan dan tidak akan mengangkat isu ini dalam kebijakan publik,” ujarnya. (jus/kb)