GianyarPolitik

Kejutan Pilkada Bumi Seni Gianyar! Demokrat ‘Sinyalkan’ AMAN

    GIANYAR, Kilasbali.com – Menjelang pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, konstilasi politik di Bumi Seni semakin penuh kejutan.

    Partai Demokrat yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum juga menurunkan rekomendasi untuk Pasangan Kakarsana-Tagel Arjana.

    Justru sebaliknya, Partai Demokrat kini mensinyalkan arah dukungan ke paket petahana AMAN.

    Sekretaris DPC Partai Demokrat, Ida Bagus Gaga Adi Saputra, Minggu (24/8), mengungkapkan,  berkenaan dengan masa pendaftaran  pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, DPP Partai Demokrat disebutkan belum mengeluarkan Rekomendasi pasangan calon. “Sebagai kader, tentunya kami berharap dalam satu dua hari ini ada keputusan pasti ke paket mana rekomendasi akan diberikan,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Bawaslu Tabanan Buka Rekrutmen PTPS untuk Pilkada 2024

    Mengenai kemana arah rekomendasi Demokrat ini, bagi Gus Gaga melihat sangat urgen. Terlebih, dalam hajatan Pilkada ini menyangkut persepsi dan preferensi masyarakat terhadap kandidat.

    “Sebagai kader Partai, kami mesti bijak dan cerdas didalam menangkap aspirasi yg berkembang di kalangan masyarakat dan konstituen. Ini adalah aktualisasi dari fungsi utama Partai Politik, yakni mengagregasi dan mengartikulasikan kepentingan arus bawah, melalui mekanisme komunikasi politik yg efektif dan komprehensif,” ujarnya.

    Karena itu, untuk  Pilkada Gianyar, hingga saat ini akan terjadi head to head, antara petahana paket AMAN dan  Agung Kakarsana-Tagel Arjana ( KATA), diakui secara faktual atas aspirasi yang ditangkapnya.

    Baca Juga:  Lowongan CPNS Gianyar Hanya 160 Formasi, Pelamar Tembus 2.669 Orang

    “Ada baiknya Demokrat mengambil posisi untuk ikut berpartisi terlibat langsung dalam Pemerintahan di Kabupaten Gianyar untuk 5 tahun kedepan, dengan cara mendukung paket AMAN. Dengan ada didalam Pemerintahan, semua gagasan dan pemikiran, akan lebih mudah untuk diakomodir, kita ikut di dalamnya,” terangnya.

    Disebutkan juga, dalam Pilkada ini pihaknya tidak bicara kualitas figur atau kandidat. Sebab batassanya sangat relatif. Terlebih dalam dalam perspektif pemilihan langsung, benang merahnya adalah kemauan rakyat.

    “Sebagai kader dan pimpinan partai politik, tentunya kita dituntut aspiratif dan cerdas menangkap aspirasi ini,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button