GianyarNews Update

Situasi Pantai Gianyar Masih Gelombang Pasang

    GIANYAR, Kilasbali.com – Meski puncak gelombamg pasang sudah terlewati, Balawista BPBD Gianyar, Bali masih melakukan siaga terhadap kondisi air laut di sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar.

    Karena kondisi gelombamg belum stabil serta cenderung diatas 2 meteran. Karena itu, sejumlah titik yang kerap dikunjungi dna dijadikan tempat mandi, masih dipasang tanda larangan.

    Dari pantauan, Minggu (2/6), gelombang pasang masih menerjang pesisir Gianyar. Mulai Pantai Siyut di ujung timur dan Pantai Lembang di ujung barat masih. Kondisi gelombang masih di atas dua meter, dengan deburan ombak yang berpotensi menimbulkan bencana.

    Atas kondisi ini, BPBD Gianyar, sudah menginstruksikan anggota Balawista Gianyar agar melakukan patroli, terutama di kawasan pantai yang rawan warga terseret saat mandi. Seperti Pantai Lebih, Pantai Saba, dan pantai lainnya.

    Baca Juga:  Kejari Gianyar Musnahkan BB, Sabu-sabu Diblender - HP Dipotong

    “Ombak di sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar masih belum bersahabat. Dari kemarin masih besar ombaknya, sangat berbahaya untuk mandi atau berenang karena arus air laut sangat kuat,” ungkap Danton Balawista BPBD Gianyar, I Wayan Join Hermanto.

    Kondisi ini, sudah terjadi sejak sepekan lalu. Namun pihaknya bersyukur karena masyarakat sudah memahami kondisi ombak saat ini, karena itu pihaknya pun tidak perlu memberikan teguran keras pada masyarakat atau wisatawan yang masih nekat berenang.

    “Sempat ada WNA yang nekat mandi, tapi sudah kami imbau agar tidak mandi karena arus kuat. Syukur, dia mengikuti aturan,” ujarnya.

    Baca Juga:  Simulasi Tanggap Bencana Gempa Megathrust di Gianyar

    Meskipun air laut cukup tinggi, namun kata Join, air laut tidak sampai naik ke daratan.

    “Ombak tiap hari besar tapi tidak sampai naik, karena pasang air laut tidak terlalu tinggi. Tapi kemungkinan besar air laut akan naik lebih parah lagi sehabis tilem (bulan gelap), biasanya saat tilem pasang air laut akan tinggi,” pungkasnya. (*)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi