GIANYAR, Kilasbali.com – Hingga kini di Kabuapten Gianyar telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Namun sayang, keberadaannya belum mampu menekan volume sampah di TPA Temesi. Malah, lonjakan volume sampah di TPA Temesi kini mencapai 450 ton sehari.
Bendesa adat Temesi, Gusti Made Mastra,Senin (18/3/), mengungkapkan, sebelumnya volume sampah di TPA Temesi sekitar 150 ton per hari.
Kini bermunculan TPS3R yang dianggarkan oleh daerah, bukannya mengurangi. “Justru sekarang volume sampah 450-an ton sehari. Bagaimana itu, kok nambah,” ujarnya bingung.
Sejak awal pihaknya sudah tawarkan kepada desa lain, apa mau giliran jadi TPA? Sebab, selama ini, masyarakat Temesi menahan diri akibat dampak yang ditimbulkan. “Kami lungsuran di pura tidak berani ngajeng. Selain bau, lalat banyak hinggap,” keluhnya.
Dikatakan bahwa usulan agar giliran menjadi TPA sudah diusulkan dalam pertemuan bersama instansi pemerintah terkait di Gianyar. “Bahkan dalam kesempatan di provinsi, kami juga sudah usulkan,” terangnya.
Apabila memang desa lain bisa dijadikan TPA, maka Temesi siap membayar iuran berapapun. “Kalau kami ditarik Rp 100 ribu per truk, kami siap bayar. Ketimbang kami dapat dampak lingkungan yang luar biasa,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, Ni Made Mirnawati, menyatakan Pemkab Gianyar sedang berusaha mengurangi volume sampah yang ditempatkan di TPA temesi, dengan mengoptimalkan pengelolaan sampah di sumber baik di rumah tangga maupun TPS3R yang ada di pedesaan/ kelurahan.
Sedangkan di TPA Temesi, pada Tahun 2024 ini, pemkab Gianyar dibantu Kemen PUPR melalui bantuan Bank Dunia akan membangun TPST dengan 3 unit fasilitas teknologi pengolahan sampah, yaitu RDF, Komposting, dan BSF (Magot).
Dengan teknologi tersebut, diyakini tidak ada sampah yang akan menumpuk atau membusuk di TPA Temesi.
“Mudah-mudahan bulan Mei ini pembangunannya sudah mulai dilaksanakan oleh Kemen PUPR. Fasilitas tersebut dirancang mampu menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar, dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Disamping itu, Pemkab Gianyar setiap tahun telah memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Desa Temesi, sebagai kompensasi dampak TPA Temesi, yang pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp. 1 milyar.
“Pemkab Gianyar lebih fokus pada upaya penanggulangan dampak TPA Temesi, sebab membangun TPA baru, memerlukan kajian mendalam dan anggaran yang cukup besar,” tandasnya. (ina/kb)