GIANYAR, Kilasbali.com – Meningkatkan kualitas dan percepat jumlah populasi sapi di Gianyar, Distannak Gianyar menargetkan inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik sebanyak 8.500 ekor. Dengan IB ini ke depannya kualitas sapi di Gianyar semakin membaik.
Pengawas Mutu Bibit Ternak Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, I Dewa Ketut Adi Suarjana, Selasa (6/2) menjelaskan target ditetapkan berdasar populasi sapi yang ada di Gianyar.
Menurutnya, populasi sapi di Gianyar di akhir tahun 2024 sebanyak 40.420 ekor. Jumlah tersebut cenderung stagnan, mengingat tidak ada peternak baru dan cenderung beternak sapi sebagai sambilan sebagai petani. Hanya saja, di Tahun 2023 lalu dari target 8.500 IB terealisasi sekitar 6.000 ekor.
“Target dalam data yang masuk 6.000 ekor, kenyataan lebih dari itu. Ini karena tidak dicatat petugas sebagai laporan,” harap Dewa Suarjana.
Sedangkan setiap peternak yang ingin sapinya bunting, cukup dengan menghubungi akseptor sapi dan akan didatangi ke kandang sapi. Setiap sekali pembuntingan, peternak mesti membayar Rp 100 ribu per sekali suntik.
Pada tahun sebelumnya, untuk kawin suntik ini disubsidi pemerintah atau gratis. Walau peternak membayar swadaya, antusiasme peternak masih tinggi, mengingat realisasi sudah melebihi target.
Disebutkan keunggulan IB dibandingkan dengan kawin alam adalah kualitas sapi lebih baik, mengurangi risiko penyakit menular, dan daging sapi lebih berkualitas. Disebutkan, Tahun 2021 lalu target inseminasi buatan sebanyak 10.950 ekor dan capaiannya hampir 100%.
Dimana di tahun 2021 lalu jelang akhir tahun, sapi di Gianyar mesti menghadapi PMK, sehingga ada sebagian kecil sapi yang gagal bunting.
Tahun 2020 lalu, capaian stro IB melebihi target, sebanyak 10.225 IB. “Di tahun 2020 targetnya 9.350 ekor, realisasi melebihi 10.000 ekor, dan di tahun 2021 lalu target tercapai hampir 100%,” jelasnya.
Hanya saja, saat ini petugas IB di Gianyar hanya 26 petugas dan 7 diantaranya dari ASN. “Kalau idealnya per kecamatan ada 5-6 petugas, ini ada 3 petugas di tiap kecamatan. Kondisi ini sangat berat khusus seperti di kecamatan Tegallalang, Payangan dan Blahbatuh,” jelasnya.
Disamping itu petugas IB yang ada saat ini sudah tua dan menjelang pensiun, sehingga mobilitas di pelosok sudah menurun.
“Bila diizinkan kami memohon 15 tenaga baru khusus petugas IB yang sudah memiliki sertifikasi,” harapnya. (ina/kb)