GianyarSeni Budaya

Astungkara! Pembiakan Ayam Ras Asli Bali Digelontor Dana Rp 1,5 M

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sukses pelaksanaan progran pembiakan ayam ras lokal Bali, kini Kabupaten Gianyar bakal memiliki kandang terbesar.

    Bahkan, untuk pembuatan kandang ini terbesar ini Pemkab Gianyar melalui Dinas PUPR menggelontor dana Rp 1,5 miliar yang saat ini dalam pembangunan.

    Dikonfirmasi Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Anak Agung Parwata, Kamis (22/12) mengakui kalau saat ini pembangunan kandang sedang berjalan.

    “Saat ini pembangunan sedang berjalan, ini ranahnya di Dinas PUPR, kami hanya menerima bangunan sudah jadi,” jelas Agung Parwata.

    Baca Juga:  Penataan Kawasan UlapanTernyata 'Daftar Tunggu'

    Dikatakan lagi, begitu serah terima bangunan fisik, maka UPTD Pemuliaan Ayam Ras Bali Kabupaten Gianyar segera melakukan pengembangan.

    Kepala UPTD Pemuliaan Ayam Lokal Bali, Dewi Maryani menyebutkan lahan tempat pembangunan di Banjar Tarukan, Desa Pejeng Kaja, Tampaksiring.

    “Luas lahannya sekitar 1 hektar, namun tidak semua lahan dibangun. Pembangunan menyesuaikan dengan karakter pertumbuhan ayam ras Bali asli,” jelas Maryani.

    Saat ini jumlah ayam sebanyak 184 ekor, dengan jumlah pejantan 38 ekor dan ayam ras Bali dengan aneka jenis dalam pengembangan sebanyak 135 ekor.

    Baca Juga:  Kesakralan Warnai Penampilan Sekaa Gandrung Pura Majapahit Banjar Munang Maning

    “Perkembangan sampai saat ini sangat baik. Namun karena masa proyek, sebagian besar dilepas liar, kecuali yang sedang mengeram,” ungkapnya.

    Dengan kandang yang baru, sedikitnya bisa menampung 500 ekor ayam betina yang terus dikembangkan. Sedangkan bibit ayam ras asli Bali didatangkan dari berbagai kabupaten di Bali.

    Sebelumnya, gagasan ini diinisiasi oleh Bupati Mahayastra, dengan mencoba mengembangkan belasan ekor ayam khas asli Bali.

    Melihat perkembangan ayam ini terus meningkat, sehingga Bupati Mahayastra menggelontor dana Rp 1,5 miliar, agar Bali secara umum memiliki pemuliaan ayam lokal Bali.

    Baca Juga:  Pameran Lukisan Tunggal Prof Chrysnanda Dwilaksana di Museum Arma

    Secara umum, ayam ras lokal Bali ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan upacara Agama Hindu Bali, seperti Mecaru, dan kebutuhan yadnya lain.

    Ayam yang umun dicari seperti warna biying (merah), selem (hitam), ijo (hijau), putih, brumbun dan jenis lain seperti biying brahma. (ina/kb)

    Back to top button