GIANYAR, Kilasbali.com – Setelah harganya menggairahkan selama tiga pekan, komoditi cabe yang dirasa panas kini mulai turun harga meski masih rada-rada hangat.
Semula sekilonya yang rata-rata seharga Rp 40 hingga Rp 50 ribu, pekan ini mulai turun harga. Meski masih tergolong tinggi, setidaknya ada harapan bahwa harga cabe segera kembali ke semula.
Dari pantauan di sejumlah pasar tradisional di Gianyar, Selasa (11/12), cabe rawit merah dan cabe rawit hijau yang jadi sorotan, kini mulai turun harga.
Cabe rawit merah yang sempat tembus Rp 50 ribu per kilo kini sudah goyang menjadi Rp 40 hingga Rp 45 ribu.
Demikian pula cabe rawit hijau yang ngekor di puncak harga Rp 40 hingga Rp 45 ribu kini sudah berangsur turun dengan selisih Rp 5 ribuan.
“Syukurlah cabenya mulai turun. Karena harga cabe sangat mempengaruhi permintaan komoditi lainnya. Saya yakin akan terus menurun dan kembali ke harga awal seiring lancarnya pasokan,” ungkap Jero Bangli, Pedagang Sayur Mayur di Lantai 3 Pasar Rakyat Gianyar.
Namun, sayang kondisi ini saling silang dengan komoditi lainnya. Menuju Natal dan tahun baru, beras sebagai komoditi pokok tetap bertahan di harga puncaknya.
Beras Lokal masih berkisar Rp.14.000, Beras Premium Rp.15.000 di mana harganya lebih tinggi dari Harga HET. Demikian pula Harga Gula Pasir Rp.17.000 sekilo yang lebih tinggi dari harga HET.
Sementara harga yang merangkak naik adalah Daging Ayam Ras Rp. 34.000 – Rp. 35.000, Janur seikat Rp. 18.000 – Rp. 20.000. Bunga Mitir juga naik Rp. 35.000 – Rp. 40.000 diikuti Bunga Pacar Rp. 16.000 – Rp. 20.000
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Ni Luh Gede Eka Suary mengungkapkan, hasil survei yang dilakukan pihaknya, sejumlah komoditas memang mengalami kenaikan seperti ayam ras dan bunga gumitir. Namun kondisi ini tidak bisa diprediksi.
“Harga masih fluktuatif bisa saja nanti ada pasokan, harga kembali bisa turun,” ujarnya.
Sementara Harga Beras Lokal dan Beras Premium yang harganya masih tinggi karena pasokan beras yang mulai berkurang. Hal ini dipicu oleh penurunan aktivitas panen.
“Harga Daging Ayam Ras dan Bahan Upacara mengalami kenaikan karena Permintaan meningkat dan sedikitnya yang panen sehingga berkurangnya pasokan,” pungkasnya. (ina/kb)