TABANAN, Kilasbali.com- Dalam upaya pembatasan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, melindungi kelompok hewan dengan nilai tinggi, dan mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran PMK, Sekretaris Satuan Petugas (Satgas) Provinsi Bali, I Made Rentin hadir langsung di tengah pelaksanaan Gebyar Vaksinasi PMK, di Wantilan Desa Angseri, Baturiti, Tabanan, Sabtu, (9/9).
Upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bali, dilakukan secara cepat agar penularan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak tidak semakin meluas dan mengakibatkan kualitas daging menjadi rusak, akibat apa yang disebabkan oleh denaturasi protein pada otot skeletnya, namun daging hewan ternak yang terserang PMK pada dasarnya tidak mengalami ketercemaran yang bisa merusak kesehatan masyarakat.
Serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini sudah pasti menjadi ancaman serius pada posisi Indonesia, terutama stabilitas ekonomi dari hasil ternak.
Setidaknya, serangan ini sudah memperlihatkan gerakan yang semakin masif. PMK yang semula ditemukan di Jawa Timur, saat ini juga mulai menghantui daerah lain salah satunya Bali.
Penyebaran ini tidak saja menimbulkan kecemasan para peternak, tapi juga sekaligus kekhawatiran masyarakat umum. Tetapi untuk diketahui bahwa reseptor virus ini hanya terdapat pada sapi, kambing, domba, babi dan kerbau. Dan PMK ini tidak ditemukan pada manusia.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali selaku Sekretaris Satgas Penanganan PMK Provinsi Bali I Made Rentin pada kesempatan ini meminta agar kolaborasi multi sektor terus di genjot dan diperkuat dalam segala hal, khususnya dalam upaya peningkatan percepatan vaksinasi PMK di Provinsi Bali.
Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melaksanakan Gebyar Vaksinasi PMK.
“Kegiatan penanganan PMK saat ini harus mengikuti pola penanganan PMK pada tahun 2022. Dimana saat itu Provinsi Bali mengukir kisah sukses dengan tingkat capaian vaksin PMK yang tinggi serta pemotongan bersyarat berjalan lancar dan tuntas. Hari ini, Gebyar Vaksinasi PMK dilaksanakan dengan menyasar 1000 hewan ternak, sekalipun kasus PMK sudah nihil, tetapi kegiatan vaksinasi menyasar hewan ternak harus tetap digenjot, agar kita tidak kecolongan,” kata Rentin.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menambahkan bahwa target penanganan PMK di Bali adalah Tahun 2024 Bali bebas PMK dengan cara capaian vaksinasi PMK yg tinggi dan merata di Bali.
Gebyar vaksin PMK hari ini dihadiri oleh perwakilan Satgas Penanganan PMK se-Bali, Dinas yang menangani peternakan dan kesehatan hewan se-Bali, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Balai Besar Veteriner Denpasar, Universitas Udayana, PDHI Bali, AIHSP Bali dan tokoh-tokoh kesehatan hewan di Bali. (m/kb)