GIANYAR, Kilasbali.com – Sebagian warga Banjar Semaon, Puhu, Payangan, Gianyar, hingga kini masih kesulitan jalan untuk angkut jenazah dan orang menikah. Khususnya warga di pemukiman timur. Hal ini karena jalan yang ada selama ini sangat sempit.
Di sisi lain, jalan yang ada dan bisa dilintasi kendaraan roda 4 tak berani melintas untuk mengangkut jenazah dan orang menikah. Karena jalan tersebut merupakan bagian dari lahan Pura Tegal suci.
“Kalau ada warga meninggal di rumah sakit yang rumahnya di pemukiman timur, kami harus menggotong mayat sejauh kurang lebih 2 kilomer. Karena ambulance belum bisa masuk,” ujar Kelian Dinas Banjar Semaon, I Wayan Robiana, saat bergotong royong, Minggu(14/5).
Menurutnya, jika ada warga dari pemukiman timur menikah mengambil istri dari luar atau kawin ke luar harus berjalan kaki sepanjang 2 kilometer dari rumahnya sampai di jalan raya. Atau sebaliknya dari jalan raya menuju rumahnya.
Diungkapkan, keinginan memperlebar jalan yang sudah ada sesungguhnya sejak lama. Namun belum bisa terwujud, karena pemilik lahan belum rela. Tapi sekarang pemilik lahan sudah ikhlas, baru bisa dilaksanakan.
“Kami berterima kasih kepada warga yang telah merelakan lahannya untuk jalan. Ini sangat membantu warga tidak hanya yang tinggal di pemukiman timur namun juga yang memiliki lahan di sekitar jalan tersebut,” ujarnya.
Dijelaskan, pengerjaan pelebaran badan jalan ini dilakukan dengan gotong royong tiap hari dari pukul 07.00-pukul 10.00 WITA. Untuk pembiayaan berasal dari sumbangan dan partisipasi warga.
Warga telah bergotong royong selama empat hari, untuk membangun senderan sepanjang kurang lebih 200 meter, dan meratakan badan jalan. Diperkirakan biaya yang dihabiskan mencapai ratusan juta.
Anggota DPRD Gianyar dari Fraksi PDIP, Dapil Payangan-Tegallalang I Nyoman Kandel mengungkapkan, di tempat lain gotong royong sudah semakin meredup. Tapi di Banjar Semaon tetap hidup. “Saya mengapresiasi semangat warga bergotong royong. Ini harus dipupuk terus,” harapnya.
Kandel mengharapkan, untuk pengerjaan badan jalan agar diteruskan gotong royong. Nanti saat pengerasan dengan rabat beton pihaknya akan memperjuangkan, agar tahun 2024 bisa dibiayai.
Pada kesempatan itu, I Nyoman Kandel berpartisipasi menyumbang lima truk batu dan dua truk pasir. “Karena ini mendadak, saya hanya bisa berpartisipasi sekadarnya,” ujarnya.
Perbekel Desa Puhu I Gede Berata berterima kasih atas kunjungan DPRD Kabupaten Gianyar I Nyoman Kandel ke lokasi kegiatan warga.
Dengan demikian bisa melihat semangat warga bergotong royong tidak hanya tenaga. Bahkan biaya dan konsumsi selama kegiatan. “Ini memang tradisi yang masih dipupuk oleh warga kami,” ujarnya.
Berata mengharapkan, setelah selesai badan jalan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kelian Dinas dan I Nyoman Kandel untuk pengerjaan pengkerasan tahap selanjutnya.
“Kami harapkan jalan ini cepat dituntaskan, sehingga lalulintas ke pemukiman timur warga Banjar Semaon semakin lancar,” harapnya. (ina/kb)