GIANYAR, Kilasbali.com – Agama diturunkan ke muka bumi untuk menjadikan hidup menjadi rukun dan damai.
Dengan berbagai agama yang dianut oleh seluruh warga masyarakat Indonesia, tentunya diharapkan saling memahami, hidup berdampingan dengan umat yang lain. Langkah ini pula dijadikan tongkatan oleh umat Muslim di Tegallalang, Gianyar.
Ditemui, Rabu (28/2), Tokoh Muslim yang juga Ketua MTQ Nur Hidayah Tegallalang, Hainurrasid menyebutkan, walaupun di Bali yang merupakan mayoritas Hindu khususnya antara MTQ Nur Hidayah Tegalallang dengan warga sekitarnya selama berjalan sangat harmonis.
Menjaga kejarmonisan itu, pihaknya pun berkewajiban menjalankan peran untuk tetap menjunjung keragaman atau kebhinekaan khususnya dalam beragama sebagai landasan persatuan NKRI.
Karena itu, pihaknya akan selalu berupaya membantu Peran Polri dalam upaya mencegah masuknya Faham Radikalisme dan intoleransi di Wilayah Kecamatan Tegallalang.
Upayanya, dengan tetap memberikan pemahaman dan meningkatkan kewaspadaan seluruh anggota MTQ Nur Hidayah Tegalallang terkait bahayanya radikalisme dan intolernasi.
“Kami akan selalu mendukung pemerintah maupun pihak terkait lainnya dalam menjaga keutuhan NKRI. Kamj siap menjalin koordinasi dengan pemerintah serta lingkungan setempat guna menciptakan situasi yang kondusif,” tegasnya.
Lanjutnya, dalam beragama pihaknya selalu mengarahkan umat untuk lebih moderat, sehingga tidak menjadi orang yang radikal, namun juga bukan liberal.
“Karena dengan moderasi beragama ini nantinya akan tercipta kerukunan umat beragama dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Atas dasar itu pula pihaknya konsisten mendukung penuh Program ‘CEDAKIN’ atau Cegah Radikalisme dan Intoleransi. Baginya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga dan mencegah Radikalisme dan Intoleransi.
“Kita tidak boleh meremehkan dan menyalahkan orang lain. Selain itu berkecil hati dna sebaiknya seyogyanya selalu berbaik sangka,” pungkasnya. (ina/kb)