News Update

Gubernur Koster Hadiri Pembukaan Bali Democracy Forum ke-14 tahun 2021

    MANGUPURA, Kilasbali.com – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menghadiri perhelatan tahunan Bali Democracy Forum yang ke-14 tahun 2021 bertempat di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Badung, Kamis (9/12/2021).

    Bali Democracy Forum kali ini mengangkat tema “Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justice during the Pandemic” (Demokrasi untuk Kemanusiaan: Memajukan Keadilan Ekonomi dan Sosial di Tengah Pandemi).

    Dalam sambutannya Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi menyinggung bahwa ini merupakan kelanjutan dari BDF tahun lalu, yang bertemakan “Democracy and COVID-19 Pandemic” (Demokrasi dan Pandemi COVID-19).

    “Tahun ini, diskusi akan berfokus pada pentingnya demokrasi untuk menciptakan pemulihan dunia yang inklusif dan setara, baik di bidang ekonomi maupun sosial dunia,” kata Menteri Retno Marsudi.

    Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Janji Perkuat Sinergi Banjar Dinas dan Adat untuk Rawat Kerukunan Antarwarga

    Retno Marsudi dalam pidatonya juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berpeluang memperlebar kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang.

    Oleh karena itu, sebagai komunitas global, semua pihak harus bekerja sama agar kesetaraan dapat dijalankan, antara lain melalui peringanan utang, pemberian akses setara terhadap vaksin, serta meningkatkan investasi untuk ketahanan kesehatan, jaminan sosial, dan pendidikan.

    Ia juga mengatakan bahwa dunia saat ini mulai pulih dari ancaman pandemi Covid-19, namun masih ada beberapa negara yang tengah menghadapi ancaman varian baru Omicron.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Genjot PWA

    Selain itu, Retno juga sampaikan bahwa pandemi ini datang saat demokrasi di banyak negara mengalami kemunduran. Berdasarkan laporan Freedom House tahun 2021, kebebasan global menurun dalam 15 tahun terakhir dan 75 persen penduduk dunia hidup di bawah negara yang mengalami kemunduran demokrasi tahun lalu.

    “Pandemi semakin memperburuk kemunduran demokrasi tersebut, karena telah memaksa kita untuk mengubah cara kita menjalankan pemerintahan,” kata Menlu Retno.

    “Dan kita harus mencari titik keseimbangan antara menegakkan nilai-nilai demokrasi dan menerapkan peraturan untuk mengatasi pandemi,” ucap dia.

    Baca Juga:  Rayakan Natal dengan Classic Rock di TUJU Ubud

    Dalam kesempatan tersebut, Sekjen PBB Antonio Guterres dan perwakilan anak muda Indonesia Maudy Ayundya, membicarakan tentang pentingnya demokrasi terutama di tengah pandemi. (jus/rl/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi