GIANYAR, Kilasbali.com – Awak armada angkutan siswa yang selama ini menganggur pun, ikut bernafas lega atas pemberlakukan Pembelajaran tatam muka (PMT). Namun demikian, Pemkab Gianyar tidak serta merta langsung memanfaatkan jasa mereka, karena sejumlah persyaratan prokes serta kelayakan armada juga harus dipenuhi. Karena ini, di bulan September ini angkutan siswa masih dalam tahap uji coba.
Dewa Adi, salah seorang sopir angkutan siswa asal Desa Siangan mengaku sedikit lega karena pemberlakukan PTM ini. Disebutkan, selama ini mereka kesulitan mencari alternatif muatan, karena aktivitas masyarakat dibatasi.
Selain itu, serbuan ojek online juga membuat mereka terlupakan. “Kami hanya mengandalkan carteran untuk mengangkut barang atau orang, itupun jarang,” ungkapnya, Selasa (21/9/2021).
Atas kondisi ini, sebutnya banyak rekan-rakannya yang alih profesi sementara. Kini pihaknya mengaku harus segera bersiap, karena setiap armada dipastikan menjalani pemeriksaan lagi, setelah lama dikandangkan.
“Kalau kami para sopir tentunya sudah divaksin dua kali, karena dalam pelayanan umum diwajibkan. Kini tinggal menyiapkan prasarana pendukung prokws saja,” terangnya.
Secara terpisah, Kadishub Gianyar, I Wayan Suamba menyebut persiapan untuk mengoperasikan angkutan siswa gratis sudah dilakukan.
Hanya saja, pihaknya masih menerapkan uji coba penyesuaian selama dua minggu. “Selain kesiapan armada dan awaknya, kami juga harus sinkronisasi dengan jam efektif sekolah,” jelas Wayan Suamba.
Dikatakannya, bila PTM berlangsung, secara otomatis angkutan siswa gratis juga mengikuti. Hanya saja di bulan September ini uji coba armada, istilahnya penyesuaian dengan waktu belajar siswa.
Ditambahkannya, walau uji coba selama dua minggu ini, siswa tetap terlayani untuk angkutan. Sedangkan bila PTM berlangsung permanen, 1 Oktober mendatang angkutan siswa gratis berjalan, sesuai dengan hasil evaluasi selama dua pekan.
Disisi lain, untuk awak armada ditegaskan sudah menjalt vaksin dua kali, Tidak merokok saat berkendara dan dalam keadaan sehat. Pada kendaraan juga wajib ada hand sanitizer.
Kewajiban kepada awak armada sudah disosialisasikan saat uji coba PTM sebelumnya, sehingga saat ini hanya penegasan. Berlaku sama juga dengan siswa, agar tetap menjalankan prokes saat naik angkutan siswa.
Disebutkan ada sejumlah evaluasi zona itu pada jalur/zona Gianyar-Tampaksiring-Blahbatuh terdapat 120 armada. Untuk zona Tegalalang dilayani 40 armada. Selain armada tersebut terdapat dua bus untuk zona Tegalalang dan enam bus untuk zona Gianyar-Blahbatuh.
“Zona ini kita evaluasi, apa nanti ada armada ke jalur siswa yang padat, kita lihat nanti,” ujarnya. Saat ini Dishub Gianyar sudah siap dengan 204 angkutan desa dan 12 bus,” pungkasnya. (jus/kb)