DENPASAR, Kilasbali.com-Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menegasakan meskipun saat ini pariwisata Bali bisa dikatakan terpuruk, tapi sebagai pelaku pariwisata tidak boleh berhenti untuk bergerak, berusaha untuk membangun pariwisata ke arah kemajuan.
“Selama ini, sebagai pintu gerbang utama pariwisata Indonesia, Bali telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap pariwisata nasional seperti kontribusi terhadap devisa negara yang mencapai Rp. 116 triliun atau sekitar 41,43% dari devisa pariwisata nasional sebesar Rp. 380 triliun,” kata Cok Ace Musyawarah Daerah I Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali di Sanur, Denpasar pada Jumat (2/10/2020) petang.
“Demikian juga terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sebanyak 6,3 juta orang pada tahun 2019 atau mencapai sekitar 39,1% dari 16,1 juta wisatawan mancanegara secara nasional. Selain itu pariwisata Bali juga memiliki peranan yang sangat strategis terhadap perekonomian Bali yaitu mencapai 53%, terutama yang berkaitan dengan sektor jasa, UMKM dan Koperasi serta menampung tenaga kerja lebih dari Satu juta orang,” jelasnya.
Menurut Cok Ace, munculnya pandemi Covid-19 yang menimpa 215 negara di dunia termasuk di Indonesia dan khususnya Bali, telah menimbulkan dampak luas dan serius dalam berbagai bidang kehidupan kesehatan, sosial dan ekonomi termasuk pariwisata yang telah dirasakan oleh masyarakat secara umum.
“Dalam kondisi seperti ini kita harus mulai berbenah disemua lini. Kita benahi semua daya tarik wisata yang ada, kita benahi akomodasi dan fasilitas-fasilitas pariwisata dan juga berbenah dalam hal organisasi-organisasi pelaku atau stakeholder pariwisata itu sendiri,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Cok Ace yang juga Ketua PHRI Provinsi Bali ini, tujuan dari visi Pemprov Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” di bidang pariwisata adalah Pariwisata yang berbasis budaya dan berkualitas. Untuk mewujudkan itu diperlukan daya tarik wisata, fasilitas, organisasi pariwisata yang berkualitas yang tentunya didukung oleh sumberdaya manusia pariwisata yang berkualitas pula.
“IHGMA sebagai salah satu organisasi pimpinan-pimpinan perusahaan di bidang pariwisata bisa menularkan ilmu maupun pengalaman yang dimiliki kepada SDM pariwisata lokal sehingga nantinya kualitas Sumber Daya Manusia pariwisata Bali semakin maju dan semakin bisa bersaing di kancah Internasional,” ujarnya.
Menurut penglingsir Puri Ubud ini, selama ini pendidikan kepariwisataan yang ada di Bali lebih banyak untuk mencetak tenaga-tenaga profesional di bidang service pariwisata sehingga SDM yang kita miliki hanyalah SDM di level bawah.
“Kedepannya Saya harap IHGMA bisa menjadi pelopor untuk mencetak tenaga profesional calon-calon manager untuk usaha-usaha pariwisata yang ada di Bali. Jika hal ini bisa terwujud, Saya optimis pariwisata Bali akan benar-benar menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.
Sementara Ketua DPD IHGMA Bali terpilih Agus Made Yoga Iswara mengatakan pihaknya akan segera melakukan konsolidasi internal terkait kepengurusan yang baru agar bisa segera bisa memberikan kontribusi kepada pariwisata Bali ditengah menghadapi pandemi Covid-19.
“Kita semua berada pada titik yang berbeda, Saya yakin para manajer memulai dari disiplin yang berbeda dan kita berharap di IHGMA ini kita semua berada pada titik yang sama,” jelasnya.
Hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kepala Dinas Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua PHRI Kabupaten/Kota se-Bali. (jus/kb)