DENPASAR, Kilasbali.com – Gubernur Bali Wayan Koster merangkul warga Bali etnis Tionghoa untuk ikut membantu krama Bali lainnya agar bisa hidup lebih baik lagi. Karena sesungguhnya persahabatan Tiongkok dengan Bali secara alamiah sudah terjalin berabad-abad sehingga ia menyebut Tiongkok sebagai nyama kelihan (saudara tua).
Hal itu diutarakan Gubernur Wayan Koster dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada acara perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang digelar Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) Bali di Restoran Hongkong Garden, Denpasar, Senin (27/1/2020) malam.
Lebih jauh ia mengurai, hubungan yang panjang Bali dengan Tiongkok sudah membentuk akulturasi budaya yang kini melekat dalam kehidupan masyarakat Bali. Gubernur Koster berharap, melalui momen perayaan Imlek tahun ini, PPIT Daerah Bali dapat berperan aktif untuk terus mendorong serta ikut menggarap peningkatan kehadiran wisatawan dari Negeri Tiongkok ke Bali.
Dengan memperhatikan jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat Tiongkok yang terus meningkat, potensi wisatawan Tiongkok ke Bali diprediksi dapat mencapai 2 hingga 3 juta wisatawan tiap tahunnya. Pada bagian lain, ia juga menyampaikan keprihatinan atas mewabahnya virus corona yang juga berpengaruh pada kunjungan wisatawan Tiongkok. Menyikapi persoalan ini, pelaku pariwisata diharapkan mengambil langkah antisipasi.
Masih dalam sambutannya, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Bali ini menyinggung tentang Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang menjadi dasar pembangunan Bali beberapa tahun ke depan. Pihaknya memberikan perhatian terhadap pembangunan bidang Agama dan Seni Budaya untuk mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) Bali untuk terus berinovasi. Dengan demikian dirinya mengajak penduduk Bali keturunan Tiongkok untuk turut mengambil peran aktif membangun SDM Bali menghadapi persaingan di Era Globalisasi ini.
“MEA sudah mulai diberlakukan dan kita di Bali juga akan kebanjiran arus bebas barang dan jasa, tenaga kerja, serta modal dan investasi. Oleh karena itu SDM yang siap bersaing harus kita persiapkan melalui berbagai program dan kegiatan dan sinergisitas berbagai pemangku kepentingan termasuk peran aktif PPIT Provinsi Bali,” urainya.
Gubernur Koster berharap perayaan Imlek menjadi motivasi bagi warga Bali etnis Tionghoa untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa. Keleluasaan yang diberikan pemerintah dalam merayakan Imlek harus digunakan untuk membangun bangsa ini melalui kebudayaan yang adiluhung.
Sementara itu, Ketua PPIT Bali Cahaya Wirawan Hadi menyampaikan terima kasih atas kesediaan beberapa tokoh organisasi di Bali untuk melakukan perayaan Imlek 2571 secara bersama-sama.
Menurut dia, ini menjadi momentum kebersamaan untuk merayakan Imlek yang dirayakan di seluruh dunia. Ia juga menyinggung kemunculan virus corona yang beberapa sepekan menyita perhatian dunia. Ia berharap kasus tersebut bisa segera tertangani. Wakil Konsulat Jenderal RRT di Denpasar Chen Wei juga menyambut baik perayaan Imlek di Bali. Menurut dia, hubungan bilateral kedua negara terus berkembang secara luar biasa. (rls/kb)