GIANYAR, Kilasbali.com – Menjadi garda terdepan dalam penyelamatan wilayah pantai, keberadaan Balawisata BPBD Gianyar merasa sebagai “anak tiri”. Karena dalam beberapa tahun terakhir, mereka tidak didukung lagi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk mengawasi 15 km garis pantai, bahkan tanpa ada kendaraan operasional.
Salah seorang anggota Balawista mengaku sangat butuh sarpras penunjang untuk melaksanakan tugasnya. Terlebih dalam tugas penyelamatan saat musibah orang yang tenggelam ataupun hal lainnya.
Namun nampaknya sarpras yang diharapkan sampai saat ini belum diterima oleh petugas Balawista Kabupaten Gianyar.
“Minimnya fasilitas ini membuat pergerakan kami terbatas,” ungkapnya seraya enggan menyebutkan nama, Rabu (8/1/2020).
Atas kondisi ini, pihaknya mengaku sangat kecewa. Tidak adanya tanda-tanda pengadaan sarpras membuat mereka hanya sebagai simbol.
Ironisnya lagi setiap ada kejadian, mereka lebih sering dibantu sarpras milik nelayan. Pihaknya sangat malu dihadapan masyarakat saat ada musibah karena tidak akan bisa berbuat maksimal.
“Tidak seperti petugas di bidang lain, kami seperti dianaktirikan. Kalau masih dibawah Dinas Pariwisata kebutuhan kami selalu diupayakan agar terpenuhi,” bandingnya.
Selain itu, Balawista juga diakui kini dalam kondisi kritis personil. Mengingat banyak yang sudah senior sudah umur sehingga kemampuan fisiknya mulai melemah.
Bahkan, saat ini kebanyakan petugas Balawista Gianyar masih berstatus THL atau tenaga harian lepas. “Kita banyakan THL disini jadi Balawista,” ujarnya.
Dikatakan bahwa beberapa tahun sebelumnya, Balawista Gianyar sempat mendapatkan sarpras berupa mobil untuk kedaruratan. Namun, tanpa diketahui alasannya tiba- tiba mobil tersebut ditarik kembali.
“Kami harap pemerintah Kabupaten Gianyar memperhatikan kami, apalagi tugas kami cukup berat. Setidaknya kasihlah kami sarpras untuk membantu tugas kami,” harapnya.
Pria yang sudah bertahun-tahun menjadi petugas Balawista ini mengatakan bahwa besarnya pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gianyar tidak berdampak kepada fasilitas yang seharusnya diberikan kepada Balawista.
“Segitu besarnya PAD masak untuk pengadaan sarpras untuk kami tidak ada,” kesalnya.
Kepala BPBD Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya mengatakan bahwa memang benar sarpras yang dimiliki oleh Balawista Gianyar masih minim. Lanjutnya, rencana pengadaan fasilitas masih belum ada.
“Tergantung dana yang ada, kami juga ingin semuanya lengkap dan memadai,” terangnya singkat. (ina/kb)