JembranaPendidikan

Gedung SDN 2 Tegalbadeng Timur Direhab, Siswa Belajar “Darurat”

    JEMBRANA, Kilasbali.com – Rehabilitasi gedung SDN 2 Tegalbadeng Timur, Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara menyebabkan siswa harus belajar secara darurat. Agar tidak mengganggu proses belajar mengajar, pihak sekolah terpaksa menyulap tempat parkir sebagai ruang kelas darurat.

    “Mereka akan belajar di kelas darurat ini hingga pengerjaan proyek selesai,” kata Kepala SD Negeri 2 Tegalbadeng Timur, Ni Gusti Ketut Suratini, Selasa (15/10/2019).

    Menurutnya, sebanyak 17 siswa kelas V yang belajar di ruang darurat. Di mana proyek rehabilitasi total gedung ruang kelas I, II, dan V, yang ditarget baru akan rampung hingga bulan Desember nanti.

    Selain itu, ada dua ruangan yang harus disekat yakni ruang kelas III dan IV untuk siswa kelas I dan II agar dapat belajar di dalam ruangan. Sedangkan untuk ruang kelas V, terpaksa ditempatkan di luar ruangan.

    Baca Juga:  Dua Desa asal Bali ini Tampil di  The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium

    Pertimbangannya, siswa kelas VI yang akan mengikuti ujian akhir dan tidak ada lagi ruang lainnya yang bisa dimanfaatkan. “Ruang kelas VI tidak kami bagi, biar anak-anak kelas VI fokus menghadapi ujian akhir nanti,” ujarnya.

    Kendati diakuinya belum ada kendala berarti selama belasan siswa tersebut belajar di luar ruangan, namun pihaknya mengaku harus meningkatkan pengawasan terhadap siswanya.

    Begitupula dengan rekanan yang juga setiap hari sudah melakukan pengerjaan mulai pagi hari, agar aktiftas proyek di areal sekolah tidak begitu mengganggu proses pembelajaran.

    Baca Juga:  Ardika Bikin Tabanan Bebas Bicara, Ajak Mahasiswa-Jadikan Riset Akademisi Jadi Acuan Kerja

    Belum lagi debu yang ditimbulkan dari aktiftas proyek, pihaknya terkadang terpaksa mengajak siswanya untuk menyiram halaman sekolah, sehingga debu yang bertebaran tidak mengganggu kenyamanan.

    “Anak-anak perlu lebih kami awasi. Terkadang karena debu masuk ke ruang kelas, di sela-sela jam istirahat sebelum masuk kelas, kami juga kadang ajak anak-anak untuk menyiram halaman biar tidak begitu mengganggu,” tandasnya. (gus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi