GIANYAR, Kilasbali.com – Hingga hari ini, Selasa (13/8/2019), titik api kebakaran TPA Temesi terpantau masih tersisa 5 persen. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra saat rapat evaluasi penanganan musibah kebakaran di TPA Temesi yang dipmpin Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, di Kantor Bappeda Gianyar, Selasa (13/8/2019).
Dikatakannya, penanganan terakhir, pihaknya juga meminta bantuan alat berat dari Pemprov Bali untuk menggali bara api di dalam tumpukan sampah. “Pemadaman kali ini, kami harap dapat menuntaskan titik-titik sumber asap. Dari hasil galian sementara, asap bersumber dari karet ban yang terbakar. Kami akan terus memantau jika masih ada yang tercecer,” katanya.
Kujus juga mengharapkan pembiayaan sehingga tidak semata-mata dibebankan kepada DLH Gianyar. Selama ini, untuk biaya logistik, hingga BBM menjadi beban DLH. Kondisi ini dikhawatirkan akan terus membengkak dan DLH tidak akan bisa mengkaper, mengingat istansinya tidak ada pos pembiayaan dalan penanganan kebencanaan.
Menyikapi kondisi ini, Sekda Wisnu akan memanfaatkan anggaran kebencanaaan. Semua pembiayaan akan dibebankan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar.
Karean pencairan anggaran bencana ini sangat dimungkinkan setelah penetapan status Bencana oleh Bupati. Sedangkan perihal pelayanan sampah kiriman dari desa-desar, diharapkan mensesuaikan situasi di TPA, agar tidak membatasi gerak petugas pemadam.
Diakuinya, kondisi TPA Temesi kini over load. Untuk itu, pihaknya juga sudah menjajagi TPA kabupaten lain yang memungkinkan dijadikan tepat alternatif. “Kami sudah menjajagi TPA Kabupaten Bangli, mudah-mudahan, nantai ada MoU, sehingga untuk sampah kiriman dari desa bagian atas bisa dialihkan ke sana,” pungkasnya. (ina/kb)