DENPASAR, Kilasbali.com – Sebanyak 27 peserta mengikuti lomba nasi liwet dalam Festival Liwet serangkaian peringatan hari jadi Badan Musyawarah Urang Sunda (BAMUS) Bali ke-9, Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Bali ke-4, dan Ikatan Silaturahmi Keluarga Jawa Barat (ISKJB) ke-32 yang berlangsung di Gedung Narigraha, Renon, Denpasar, Minggu (28/7/2019).
Ketua ISKJB H. Uyun Suhanda mengatakan, selain cita rasa dari nasi liwet, kreteria penilaian juga dilihat dari segi krearitifitas peserta, cara penyajian, dan juga kebersihan.
Dikatakannya, tujuan festival ini selain melestraikan tradisi, juga untuk memotivasi agar warga Bali khususnya keturunan Sunda gemar dengan masakan khas asal Jawa Barat ini.
“Liwet adalah makanan khas Jawa Barat. Di mana ada orang Jawa Barat, disitu pasti ada liwet. Karena sudah menjadi adat budaya bahwa liwet itu kini sudah dinikmati tidak saja warag se-Jawa Barat, tetapi sudah tersaji di restoran, maupun hotel-hotel berbintang,” kata H. Uyun Suhanda.
Menurutnya, nasi liwet sendiri berawal dari kebiasaan masyarakat Sunda yang berbekal nasi saat bekerja di perkebunan.
Dan untuk memudahkan membawa makanan sebagai bekal, nasi ini pun dimasak sekaligus dengan lauk pauk dan di tempatkan ke dalam sebuah wadah berupa panci.
“Nasi liwet dengan bumbu gurih ini dimasak memakai ketel. Di mana dalam proses memasak nasi dengan bumbu berupa sereh, garam, bawang merah, bawang putih, minyak kelapa, daun salam, cabe, dan lengkuas ini, dicampur dan dimasak menjadi satu saat memasak nasi,” bebernya. (kb)