DENPASAR, Kilasbali.com-Gubernur Bali, Wayan Koster melantik dan mengambil sumpah Direksi dan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah (Perusda) Provinsi Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (12/1/2019). Adapun yang dilantik tersebut, yakni IB Kesawa Naryana sebagai Dewan Pengawas Perusda dan anggota Ir. Gembong Trimadjaja, Direktur Utama Suryawan Dwimilyanto, Direktur Operasional Agung Dwi Astikan, dan Direktur Keuangan IB Gede Purnamabawa.
Gubernur Bali Wayan Koster menekankan, bahwa keberadaan perusahaan daerah sangat penting. Perusda selama lima tahun terakhir sangat stagnan. “Untuk itu, ke depan jajaran Direksi dan Dewan Pengawas Perusda Bali harus mampu melihat, mengkaji dan mengembangkan potensi dan sumber pendapatan daerah,” kata Koster seraya berharap, Perusda bisa menjadi sumber pendapatan daerah Bali.
Menurutnya, selama ini Perusda kelihatan tidak berkembang. Padahal potensinya besar. Selain dari Perusda yang mampu untuk meningkatkan PAD, juga dari sumber yang lainnya. Ke depan, pihaknya akan selalu membenahi Perusda dan selalu mencari sumber sumber potensi lain. ”Saat ini Pemprov bersama DPRD Bali sedang menyusun perda tentang kontribusi pariwisata untuk kegiatan adat, agama, seni dan budaya, ” katanya.
Ia mencontohkan, kalau dipotong 10 dollar setiap wisatawan maka pendapatan daerah akan meningkat. Dan hasilnya akan dikembalikan kepada masyarakat Bali. Ditujukan kepada masyarakat yang benar benar ingin membangun Bali. Bukan untuk kepentingan masyarakat yang hanya membangun di Bali.
“Pemprov Bali jangan cari duit di Pesta Kesenian Bali. Itu duitnya kecil. Hitung hitungan pendapatan sangat kecil. Gratiskan saja stand pamerannya. Dan perbanyak jumlah orang yang ingin pameran di PKB. Selanjutnya, tampilan pameran PKB dirubah,” sebutnya.
Koster berharap, rancangan Perusda ke depan bisa kerjasama dengan perusahaan dalam meningkatkan pendapatan daerah. Sekema kedua bekerja sama dengan pihak pihak lain seperti produksi gas. Bekerjasama dengan pengusaha properti seperti bekerjasama dalam pembangunan Bandara Udara.
“Seluruh Direksi Perusda Bali tidak dapat gaji. Mereka akan diminta program perencanaan selama 4 tahun ke depan. Koster mentarget satu tahun tidak memenuhi target silakan mundur dari jajaran Direksi,” tandasnya. (*KB).