DENPASAR, Kilasbali – Keinginan Inggris untuk menjalin kerjasama dengan Bali diutarakan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik kepada Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Hal itu terungkap dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wagub Bali, Denpasar, Selasa (21/5/2019).
“Setelah berhasil menyelenggarakan kerjasama dengan Pemprov Jawa Barat dan Pemprov Jawa Timur sebagai pilot project, kami ingin mengulang kesuksesan dengan membangun kerjasama dengan Bali,” ujar Dubes Malik.
Menurutnya, berbagai sektor yang ingin dikerjasamakan bahkan ditingkatkan dengan Bali seperti sektor infrastruktur, pendidikan bahkan bisnis. “Jadi kami ke sini ingin mengetahui apa yang diperlukan Bali ke depan sehingga kami bisa menyiapkan,” imbuhnya.
Menanggapi tawaran tersebut, Wagub Cok Ace sangat mengapresiasi keinginan Inggris. Ia pun menjabarkan visi misi Pemprov Bali yang diusung dalam Nangun Sat Kerthi Loka Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster beserta dirinya sebagai Wakil Gubernur.
“Inti dari visi misi itu adalah bagaimana kita menjaga keseimbangan alam beserta isinya termasuk manusia dan budaya yang menjadi ciri khas Bali sebagai daerah tujuan wisata,” kata Cok Ace.
Isu terpenting dalam 8 bulan kepemimpinan Gubernur Koster menurut Cok Ace adalah masalah ketimpangan sosial yang terjadi antara Bali Selatan dan Bali Utara. “Untuk itu kami akan kembagkan berbagai potensi yang dimiliki oleh masing-masing kabupaten/kota,” imbuhnya.
Seperti di Jembrana akan dikembangkan dengan potensi laut dan perikanannya, sementara daerah Tabanan dikembangkan system pertanian yang meliputi agriculture tourism.
“Untuk Gianyar kami kembangkan sebagai wilayah seni dengan craft city nya, sementara Klungkung dikembangkan dengan wisata budaya. Karangasem karena tempat Gunung Agung dan Pura terbesar di Bali Pura Besakih akan dikembangkan menjadi wisata religi. Bangli dan Buleleng kami kembangkan sebagai wisata konservasi alam. Dan daerah selatan sebagai pusat bisnisnya,” tambahnya.
Dia berharap melalui pengembangan masing-masing potensi ini bisa mengurangi kesenjangan yang terjadi selama ini. Untuk mencapai itu tentu saja Cok Ace mengatakan memerlukan infrastruktur yang memadai. “Jika ingin membantu di sini, kami terima dengan baik,” ujarnya.
Selain itu Wagub juga menjabarkan rencana pembangunan kereta api dari bandara serta pembangunan shortcut yang menghubungkan Denpasar-Singaraja. “Ke depan saya harap infrastruktur seperti itu bias lebih dikembangkan,” ujarnya.
Menanggapi penjabaran tersebut, Dubes Malik sangat mengapresiasi dan berjanji akan mengkaji di bagian mana pihaknya bisa membantu. Ia sangat mendukung peningkatan transportasi massal karena itu adalah kunci mengurai kemacetan di Bali.
Di bidang pendidikan dia juga berencana akan kerjasama dengan Universitas Udayana. Bahkan ia mengaku pihaknya telah mengembangkan aplikasi belajar bahasa Inggris yang bisa digunakan oleh anak kecil, dewasa hingga para guru. “Aplikasi itu sudah diunduh sekita 2,2 juta WNI, dan saya harap bisa lebih banyak lagi,” imbuhnya.
Lebih jauh ia pun ingin meningkatkan kerjasama pendidikan melalui pelatihan-pelatihan guru SMA/SMK yang dinaungi pemprov Bali. Untuk itu ia mengharapkan bantuan Pemprov Bali agar bisa memfasilitasi. Menanggapi berbagai tawaran tersebut Cok Ace sangat mengapresiasi dan berjanji akan menindaklanjuti dengan instansi terkait. (rls*/kb)