GIANYAR, Kilasbali.com – Lansia yang identik dengan golongan tidak produktif lagi, bukan berarti harus hidup dengan mengandalkan bantuan.
Hal ini dibuktikan oleh komunitas Lansia di Desa Peliatan. Berbekal sedikit kemampuan, secara kolektif inten mengumpulkan bantuan dan eksis berbagi ke Lansia yang kurang beruntung.
Mereka yang tergabung dalam Komunitas Lansia Sehat Bahagia Sejahtera Selamanya yang berbasis di Puri Agung Peliatan mengelar bakti sosial pada Selasa (15/4).
Lansia yang terdiri dari ibu-ibu tersebut berkunjung ke lansia kurang beruntung di wilayah Gianyar.
“Kali ini, kami menyebar 10 paket di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati. Sumber dana dari urunan Anggota, dan separuh dana kami ambil dari kas sekaha demen,” ujar Koordinator komunitas, Anak Agung Niang Rai, disela pembagian sembako dan uang tunai.
Harapannya, bantuan kepada yang membutuhkan bisa diterima dan bermanfaat.
“Mudah-mudahan bantuan kecil ini bisa bermanfaat. Dalam rangka menyambut Galungan dan Kuningan. Mari sedikit berbagi,” jelasnya.
Agung Niang Rai menyatakan jika kebahagiaan tidak bisa diukur. Sekalipun dalam kondisi sudah renta. Mereka masih tetap mempertahankan nilai kemanusiaan.
Kegiatan berbagi kepada warga yang kurang mampu ini merupakan agenda rutin komunitas.
“Kami dulunya bergabung di WHDI Gianyar. Setelah itu membentuk komunitas berupa Sekaha Demen,” ujar Agung Rai.
Dikatakan, selama terbentuk, ada tiga agenda utama komunitas ini. Pertama, menggelar Dharma Yatra ke Pura Dang Kahyangan di Bali.
Kedua, kunjungan sosial ke penyandang masalah sosial dan keluarga miskin dan lanjut usia telantar di Gianyar.
Ketiga, setiap bulan adakan arisan dengan semua Anggota sebanyak 25 orang.
“Anggota kami tersebar di kecamatan Tegallalang, Tampaksiring, Blahbatuh, dan Kecamatan Gianyar,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan dari Banjar Patolan, Pering, Blahbatuh, Ni Nyoman Darti mengucapkan terima kasih.Aksi sosial Komunitas Lansia Peliatan. Foto/ist
“Saya berterima kasih, saya merasa terbantu. Uang ini untuk keperluan hari raya,” ujar Darti yang hidup bersama suami dan mertuanya saja. (Ina/kb)