MANGUPURA, Kilasbali.com – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menyerahkan bantuan dana kreativitas ogoh-ogoh sejumlah Rp 25 juta kepada Sekaa Teruna (ST) dan Yowana se-Badung secara simbolis, di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Senin (3/2). Penyerahan itu dilakukan Giri Prasta saat membuka Festival Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 bertema ‘Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta’, yang berarti altar pemulian bahasa, aksara, dan sastra Bali, sebagai sumber kesadaran menuju keselarasan dengan semesta raya.
Festival Bulan Bahasa Bali bertujuan untuk melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai budaya dan warisan leluhur yang tumbuh dan berkembang menjadi media pengantar komunikasi sehari-hari khususnya untuk masyarakat Bali, baik anak-anak, generasi muda maupun dewasa.
Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari dari 3-6 Februari 2025 di Lobby Balai Budaya Giri Nata Mandala dan Ruang Rapat Sekar Jepun Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung. Ada pun 10 wimbakara (lomba) yang dilaksanakan. Yakni: 1) Lomba mesatua Bali (Pakis); 2) lomba ngwacen lontar; 3) Lomba nyurat aksara Bali (SD); 4) Lomba nyurat lontar (SMP); 5) Lomba mesatua Bali untuk krama lanang; 6) Lomba debat bahasa Bali (SMA/SMK); 7) Lomba mengetik aksara Bali di komputer/Laptop; 8) Lomba nyurat prasi; 9) Lomba sambrama wacana; 10) Lomba baligrafi.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I GD Eka Sudarwitha mengatakan, pemenang lomba Bulan Bahasa Bali tingkat Kabupaten Badung akan menjadi Duta Badung untuk menuju ke Bulan Bahasa Bali tingkat Provinsi Bali tahun 2025 yang diselenggarakan pada bulan Februari ini. “Pemenang lomba-lomba ini nanti akan mewakili Kabupaten Badung pada Bulan Bahasa Bali tingkat Provinsi. Kami berharap mereka dapat mencapai prestasi yang membanggakan di ajang perlombaan tingkat Provinsi Bali tersebut,” ujarnya.
Ia menyoroti jika kehadiran Bulan Bahasa Bali dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat untuk sadar akan pentingnya budaya dan warisan leluhur. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mengingatkan masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan penggunaan bahasa, aksara dan sastra Bali sekaligus dapat mewariskan nilai-nilai dan kearifan lokal yang terkandung dalam pemaknaan dan penggunaan dari bahasa, aksara dan sastra bali itu sendiri,” tutup Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tersebut. (m/kb)