BADUNG, Kilasbali.com– Indonesia secara resmi membuka perhelatan udara bergengsi, Bali International Airshow 2024, setelah hampir 30 tahun absen. Acara yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ini menjadi simbol keterbukaan Indonesia kepada dunia serta bertujuan untuk meningkatkan sektor kedirgantaraan dan pertahanan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Pameran ini juga merupakan bukti dari kecakapan Indonesia yang terus berkembang di lanskap penerbangan.
Acara ini mempertemukan para pemimpin kedirgantaraan global, pemain ternama di bidang pertahanan, pakar industri, dan inovator untuk memamerkan kemajuan terbaru dalam teknologi penerbangan, sistem pertahanan militer, dan solusi kedirgantaraan yang berkelanjutan. Sebagai acara terbesar sektor aviasi di kawasan ini, Bali International Airshow 2024 mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam lanskap penerbangan Asia-Pasifik.
Luhut Pandjaitan, didampingi oleh beberapa pejabat senior lainnya, termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Sumber Daya, Jodi Mahardi.
Saat peresmian tersebut, Luhut mengatakan, “Bali International Airshow membuktikan ketangguhan kita untuk bersaing dan menjadi pemain terkemuka di industri kedirgantaraan global. Saya juga menggarisbawahi upaya kami untuk memetakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk sektor penerbangan. Peningkatan sektor kedirgantaraan Indonesia sangat penting bagi masa depan Indonesia. Hal ini bukan hanya merupakan kebutuhan strategis, tetapi juga merupakan pendorong utama bagi kemajuan ekonomi dan sosial bangsa.
“Investasi kami di sektor penerbangan akan memastikan konektivitas yang lancar, mendorong perdagangan barang dan jasa, mendorong sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi yang maju, dan yang lebih penting lagi, sebagai negara yang memiliki kepentingan geopolitik yang strategis, kekuatan industri kedirgantaraan akan menentukan kesiapan pertahanan kita dalam menjaga kedaulatan nasional dan menjaga stabilitas regional.”
Selain itu, tercatat hampir 1.000 orang hadir dalam acara pembukaan, termasuk para pejabat tinggi negara dari berbagai negara, seperti menteri, pejabat pertahanan, dan pemimpin industri dari lebih dari 20 negara, termasuk Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Timor Leste, Korea Selatan, Australia, India, Amerika Serikat, Jepang, Selandia Baru, Tiongkok, Papua Nugini, dan Turki.
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) Bali International Airshow antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Kementerian Pertahanan; PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney); TNI AU; dan PT Inaro Tujuh Belas.
Melalui LOI tersebut, Kemenkomarves mengusulkan pembentukan perjanjian kerja sama di antara para pemangku kepentingan terkait yang akan memperkuat kolaborasi antara para pemain industri secara global. Harapannya, ini akan mewujudkan misi Indonesia dalam memajukan bidang teknologi, inovasi, dan pariwisata. Bali International Airshow juga akan menjadi acara dua tahunan di Indonesia, yang diselenggarakan setiap tahun ganjil. (rls/jus/*KB).