GianyarPemerintahan

Guru dan Perawat Kontrak Gigit Jari?

160 Formasi CPNS 2024 Gianyar

    GIANYAR, Kilasbali.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar, Bali di tahun 2024 ini membuka 160 Formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan bertugas di kantor Pemerintahan di Kabupaten Gianyar.

    Namun, ratusan guru dan perawat yang berstatus pegawai kontrak/honorer gigit jari. Karena selain jalur pengangkatan PPPK mereka berharap bisa adu peruntungan di jalur umum.

    Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gianyar, Anak Agung Suryadiputra, Rabu 21 Agustus 2024 menjelaskan, tahun ini pihaknya membuka 160 formasi CPNS. Terdiri dari 80 tenaga kesehatan dan 80 tenaga teknik dalam hal ini dokter.

    “Pemkab akan melaksanakan seleksi pengadaan CPNS yang akan bertugas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Gianyar tahun anggaran 2024,” ujarnya.

    Baca Juga:  Propam Cek Handphone Personel Cegah Judol

    Agung Suryadiputra menjelaskan, persyaratan umum pelamar, mulai dari pendaftar merupakan WNI, usia terendah 18 tahun dan maksimal 35 tahun saat mendaftar.

    Namun untuk dokter spesialis dan dokter gigi berkualifikasi spesialis usia maksimal saat mendaftar 40 tahun.

    Selain persyaratan umum, kata Agung Suryadiputra juga ada persyaratan khusus. Yakni, pelamar bersedia ditempatkan di tempatnya melamar dan tak mengajukan mutasi dengan alasan pribadi paling singkat 10 tahun sejak diangkat sebagai PNS.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gelar Pelaksanaan Orientasi PPPK 2024

    Pelamar lulusan perguruan tinggi dalam negeri memiliki ijazah dari jurusan terakreditasi. “Sementara pelamar lulusan perguruan tinggi luar negeri wajib memiliki ijazah yang disegerakan,” ujarnya.

    Pendaftaran seleksi dimulai 20 Agustus sampai 6 September. Seleksi administrasi dari 20 Agustus sampai 17 September. Sementara untuk pengumuman hasil seleksi 14-17 September.

    “Usul penetapan NIP CPNS dari 22 Februari sampai 23 Maret 2025,” ujar Agung Suryadiputra.

    Baca Juga:  Simulasi Tanggap Bencana Gempa Megathrust di Gianyar

    Atas pengumuman ini, perawat dan guru yang berstatus kontrak/ honor dan sempat kecewa lantaran tidak lolos dalam seleksi PPPK, kini tertunduk lesu. Mereka berharap bisa berjuang di seleksi umum, nyatanya tidak ada formasi.

    “Di seleksi PPPK kemarin, kami kandas lantaran faktor pimpinan unit instansi, masak nasib kami tergantung pejabat. Kami berharap posisi kami juga dipertimbangkan,” ungkap seorang guru dan seorang perawat yang senasib. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi