BLITAR, Kilasbali.com – Aliansi Masyarakat Pembela (AMP) NKRI Semeton Bali ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, di Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Malang, Jawa Timur, Rabu (21/6).
AMP NKRI Semeton Bali bersama organisasi masyarakat lainnya, mengikuti ziarah yang dikoordinir Kesbangpol Bali.
Ziarah yang bertepatan dengan hari wafatnya Sang Proklamator pada tanggal 21 Juni ini, merupakan rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno di Bali.
Rombongan dari Bali menempuh perjalanan selama tiga hari. Berangkat pada tanggal 20 Juni dan direncanakan kembali dari Blitar ke Bali pada tanggal 22 Juni 2023.
Ketua AMP NKRI Semeton Bali, Ni Ketut Mira Andayani, SH., menuturkan, AMP baru pertama kali melakukan ziarah ke makam Bung Karno ini.
“Kami sangat antusias dan bersemangat mengikuti ziarah ke Makam Bung Karno. Ini menjadi pengalaman berharga bagi kami, untuk lebih mengenal dan mengetahui sejarah tentang sosok Bapak Pendiri Bangsa ini,” tuturnya.
Sebagai generasi muda, lanjut dia, sangat penting mengetahui tentang sejarah perjuangan bangsa. Seperti semboyan ‘Jas Merah’, jangan sekali-sekali melupakan sejarah yang disampaikan Bung Karno.
Di mana, jelas dia, para pahlawan berjuang meneteskan darah hingga mempertaruhkan nyawa untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
“Dengan mengetahui sejarah ini, kami AMP NKRI Semeton Bali menjadi lebih paham bagaimana kita mengisi kemerdekaan di tengah berkembangnya arus teknologi informasi,” jelasnya.
Menurutnya, dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai generasi muda tentunya yang harus dilaksanakan adalah dengan terus membumikan kembali Empat Pilar Kebangsaan.
Yakni Pancasila sebagai Dasar Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara untuk merawat persatuan dan kesatuan.
“Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri dari 1.700 lebih pulau dengan ragam suku, adat, ras, budaya, dan agama yang wajib kita rawat untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan bangsa. Salam Pancasila! Bhineka Tunggal Ika! NKRI Harga Mati!” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, pemilik Warung Ikan Bakar Mirabaliku memanfaatkan momentum itu dengan ritual sungkem, tabur bunga, dan berdoa di Pusara Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, Mira juga diminta ikut upacara mewakili Bali.
“Tadi saat berdoa memohon restu, jantung saya berdetak. Ada spirit dan hikmah, yakni mengambil api semangat Bapak Bung Karno. Terima kasih kepada Kesbangpol karena sudah memberi kesempatan, mengajak kami ziarah ke makam Bapak Kita, Bung Karno,” pungkasnya.
Sementara itu, Penggagas Satu Abad Bung Karno, Djarot Saiful Hidayat dalam pesan dan makna Bulan Bung Karno ke-53 menyampaikan, tepat 53 tahun yang lalu Bung Karno wafat, dan jasadnya dimakamkan di tempat ini.
“Meskipun Bung Karno telah wafat, tapi semangat, ajaran, dan cita – citanya dari Bung Karno masih bersemi. Sebagai penggali Pancasila sampai kapan pun juga selama Indonesia tetap merdeka, maka jasa Bung Karno ada di wilayah Indonesia. Pancasila tetap ada di dalam dada, hati, semangat cita-cita dan perilaku kita,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata mengungkapkan, rombongan berangkat menggunakan dua bus dari Bali.
Dalam ziarah ini, Kesbangpol Bali mengetuk hati teman-teman organisasi masyarakat (ormas) untuk ikut serta. Syukurnya banyak teman-teman ormas yang mendaftar, dan mengikuti ziarah dengan biaya mandiri. (jus/kb)