GianyarSeni Budaya

“The Legend” Rp 1 M, Bonsai Gianyar ‘Melenggang’ ke Tangerang

    GIANYAR, Kilasbali.com – Transaksi tak terduga kerap mewarnai kontes bonsai. Seperti halnya di Kontes Bonsai Gianyar 2023 ini. “The Legend” pohon bertabur bintang yang menjadi maskot event justru dilepas dan bakal melenggang ke Tangerang. Transaksi dengan pola tukar tambah dan nilainya pun cukup mencengangkan yakni hampir menyentuh angka satu miliar.

    Dari informasi yang dihimpun, Rabu (5/4), jumlah transaksi di kontes bonsai tahun ini terbilang cukup banyak. Hanya saja, tidak semua transaksi terdeteksi karena alasan privasi. Menariknya, sematan bendera tidak serta merta menentukan harga. Malah ada bonsai yang hanya berbendera hijau (baik) justru harganya melampaui bonsai berbendera merah (sangat baik) hingga kuning (the best ten).

    Baca Juga:  Bawaslu Gianyar Diminta Laksanakan Fungsi CAT

    “Bonsai sulit ditebak. Tadi malah ada teman saya melepas pohonnya yang hanya berbendera hijau diangkut dengan harga diatas Rp200 juta. Sebelahnya yang berbendera merah malah tak ada yang nawar,” ungkap Kardinal salah seorang peserta Kontes asal Denpasar.

    Yang mencolok dan menjadi perhatian hampir seluruh peserta adalah pohon “The Legend” milik Ketua PPBI Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama. Pohon bertabur bendera ini malah digoyang oleh pecinta bonsai asal Tangerang.

    Infonya, pohon ini bakal hengkang dari Gianyar dengan nilai hampir mencapai Rp 1 miliar. “Informasinya, transaksinya sistem tukar tambah. Pak Gusti Bem dapat beberapa pohon yang berkelas juga ditambah uang tunai,” ungkap salah seorang sumber.

    Baca Juga:  Jalan Pengosekan Ubud Mulus - Lalin Ngalir

    Menjadi perhatian lainnya, sebuah pohon milik warga asal Ubud bertransaksi lokal dan dilepas dengan harga Rp 300 juta ke rekannya di Kerobokan. Sementara itu, transaksi di kisaran harga di bawah seratus juta paling lancar. Bahkan, dalam sepekan ini total transaksi sudah mencapai Rp5 miliar.

    Namun sayang, meski sudah menjadi rahasia umum di kalangan pecinta bonsai dalam event ini, sang pemilik enggan memberikan keterangan pembenar.

    I Gusti Bagus Adi Widhya Utama yang akrab disapa Gusti Bem enggan memberikan keterangan terkait pohon “The Legend” yang jadi maskot event bonsai ini. “Belum-belum, bonsai the legend saya kirim ke Tangerang untuk ikut kontes. Iya emang ada tawar menawar tapi belum deal harga,” ungkap Bem sedikit menghindar.

    Baca Juga:  Rayakan Natal dengan Classic Rock di TUJU Ubud

    Tapi Bem membenarkan jika setiap event transaksi pasti marak. Bahkan saat Pandemi tahun sebelumnya, event bonsai masuk sebagai tempat perputaran perekonomian terbesar. Dalam kontes bonsai, diakuinya keran terjadi kontroversi dalam hal penilaian. Menyikapi itu, kali ini pihaknya membebankan tanggung jawab kepada juri untuk memberikan penjelasan saat sarasehan.

    “Dalam penilaian seni itu memang kerap terjadi kontroversi.  Dalam sarasehan, kami harap penelasan dari juri dapat menghindari kontroversi yang melebar hingga ke media sosial. Silahkah yang kontra pendapat, bertanyake juri saat sarasehan,” pintanya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi