DENPASAR, Kilasbali.com – Adanya Covid-19 varian Omicron jangan sampai membuat masyarakat terpengaruh informasi yang sifatnya tidak jelas secara berlebihan. Cukup dihadapi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment).
Demikian disampaikan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak saat acara Sambung Wirasa Pendam IX/Udayana bersama insan media, di Denpasar, Kamis (16/12/2021).
Pangdam mengatakan angka penularan Covid-19 di Bali saat ini sudah 1 digit, sehingga ia mengajak maayarakat tetap disiplin menerapkan prokes agar penularan Covid-19 bisa dikendalikan.
Walaupun wisatawan lokal sudah mulai ramai, ia mengingatkan hal ini harus bisa dilewati dengan kasus yang tetap terkendali, sehingga kepercayaan wisatawan manca negara akan meningkat dan mereka bisa hadir lagi di Bali.
“Masalah penerbangan sudah sangat dipermudah sebenarnya, tapi kembali lagi ke negara mereka. Masih banyak yang melakukan karantina yang cukup panjang. Contohnya di Cina karantina masih 3 minggu,” sebutnya.
Terkait pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022, Pangdam mengatakan pengamanan sudah direncanakan oleh Polda Bali, sedangkan Kodam IX/Udayana sifatnya hanya mendukung.
Terkait isu-isu yang berlebih bahwa Bali tanpa wisatawan manca negara akan membuat komponen pariwisata turun ke jalan dengan menggelar aksi demo, menurut Pangdam dalam alam demokrasi siapa saja berhak menyampaikan pendapat. Namun ia mengingatkan aksi tersebut dikhawatirkan bisa menyusahkan Bali itu sendiri.
“Bali ini menyumbang devisa Rp 75 triliyun ke pusat per tahun. Kalau mau demo silakan saja, itu kan hak mereka. Tapi itu akan lebih menyusahkan Bali sendiri,” jelasnya.
Dalam setiap pertemuan secara virtual, Pangdam menjelaskan bahwa para ahli virologi dari beberapa universitas selalu mengingatkan untuk melakukan pengetatan, tapi pemerintah masih berani membuka sedikit kelonggaran tentunya dengan tetap menerapkan prokes ketat.(sgt/kb)