DENPASAR, Kilasbali.com – Maraknya kasus kekerasan jalanan mengundang keprihatinan semua pihak. Beberapa orang pun berpendapat bahwa kasus itu diduga dipicu oleh salahnya memanfaatkan kemajuan teknologi.
Di mana segala informasi dengan mudah bisa didapatkan dalam genggaman melalui telpon pintar.
Namun pendapat berbeda dilontarkan oleh Kelompok Ahli Gubernur Bali, Prof. Nyoman Sudiana. Menurutnya, teknologi itu sangat netral dan malah membantu di era saat ini.
“Jadi saya kira anak-anak yang berprilaku seperti itu (kekerasan) karena kurangnya pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun informal,” katanya di Denpasar, Kamis (27/2/2020).
Dikatakannya, kalau hanya mengandalkan formal tentu akan sangat terbatas waktunya.
Untuk itu, orangtua harus berperan aktif dan tidak melepas begitu saja pendidikan ke pihak sekolah.
“Perlu penguatan pendidikan orangtua untuk anak-anaknya atau yang disebut parenting,” jelasnya.
Guru Besar Undiksha ini menekankan bahwa perlu adanya pendidikan karakter, yakni jujur, disiplin, kerja keras, toleransi dan yang lainnya.
“Jadi karakter-karakter baik ini dikuatkan sehingga anak-anak akan berpikir jika sebelum melakukan tindakan kekerasan,” pungkasnya. (jus/kb)