TABANAN, Kilasbali.com – Nasib malang dialami I Wayan Agus Darmawan. Pria 37 ini tersambar petir seusai membantu ibunya Ni Nengah Geru, 60, nyabit (ngarit) mencari pakan ternak di sawah miliknya di Banjar Delod Sema, Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Tabanan, sekitar pukul 16.00, WITA, Minggu (15/12/2019).
Akibat sambaran petir itu, iapun terpental ke tengah sawah. Syukurnya, nyawanya masih selamat dan kini masih dirawat di RSU Tabanan.
Ditemui di RSU, Agus yang ditemani isteri Ni Komang Artini, menuturkan peristiwa yang menimpa dirinya. Di mana saat itu, ia tengah libur kerja.
Saat itu, sekitar pukul 15.00 WITA, di kawasan tempat tinggalnya sedang turun hujan. Karena kasian mengetahui ibunya ngarit di sawah, iapun menyusulnya dan membantu mencari rumput.
“Saat akan berangkat ke sawah, perasaan saya sudah tidak enak,” tuturnya, Senin (16/12/2019).
Setibanya di sawah, iapun segera membantu ibunya ngarit. Namun, hujan semakin deras.
Mengetahui kondisi itu, ibunya pun mengajak dirinya untuk segera pulang. Waktu itu, rumput sudah terkumpul dua karung.
Iapun memutuskan untuk pulang. Namun saat berjalan beriringan, tiba-tiba petir menyambar dirinya.
Akibatnya, iapun terpental dan pingsan di tengah sawah yang tergenang air.
Ibunya yang tidak kuat ngangkat dirinya, terpkasa menungguinya hingga kurang lebih selama satu jam, sembari menunggu orang lewat.
Selang sejam, akhirnya seorang warga lewat menggunakan sepeda motor dan segera diberhentikan oleh ibunya untuk meminta tolong.
Warga inipun memberitahukan kepada kerabat dan warga lainnya untuk membantu menggotong tubuh Agus yang masih dalam kondisi pingsan.
“Efeknya panas, seperti ada aliran listrik di tubuh saya,” ujarnya seraya berharap, kondisinya segera pulih, dan kembali beraktivitas seperti biasanya. (KB)