
TABANAN, Kilasbali.com – Seorang warga negara asing (WNA) laki-laki ditemukan tewas membusuk dalam rumah kontrakannya yang berlokasi di Perumahan Mumbu Residence, Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan pada Jumat (25/7) sore.
Kondisi jenazah WNA laki-laki yang belum diketahui identitasnya itu atau sebut saja Mr.X itu bahkan sudah digerogoti belatung pada beberapa bagian tubuhnya.
Kepala Seksi atau Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, mengonfirmasi penemuan jenazah WNA laki-laki itu. Ia menyebutkan, saat ini jenazahnya sudah dititip di RS Prof Ngoerah di Sanglah, Denpasar, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Jenazahnya dikirim ke RS Prof Ngoerah di Sanglah untuk dilaksanakan kemungkinan Visum et Repertum atau otopsi,” kata Berata.
Selain itu, upaya lainnya yang sedang dilakukan ada berkoordinasi dengan Konsulat Ukraina. Ini karena dari keterangan salah seorang saksi menyebutkan bahwa kemungkinan korban berkewarganegaraan Ukraina.
Masih dari keterangan beberapa saksi dalam kejadian ini, keberadaan jenazah itu diketahui pertama kali sekitar pukul 17.00 Wita. Korban tinggal di rumah milik Evi Rosita yang dikontrak selama dua atau tiga tahun.
Kata Evi Rospita, rumahnya itu dikontrak tiga orang WNA. Suaminya sempat bertanya mengenai kewarganegaraan ketiga orang WNA itu. Waktu itu, mereka mendapatkan informasi bahwa mereka dari Rusia.
Selain itu, ketiga WNA itu berencana mengontrak rumah antara dua sampai tiga tahun dengan harga sewa Rp 1,5 juta perbulan.
Evi juga tidak mengenal dengan detil identitas ketiga WNA itu karena jarang bertemu karena uang sewa biasanya diambil anak buahnya, Irvatus Sholekhah. “Kadang suami anak buahnya,” imbuh Evi.
Sementara itu, Irvatus mengakui sering diperintahkan untuk mengambil uang sewa oleh Evi. Itu mulai ia lakukan sejak Januari 2025 sampai dengan terakhir kalinya pada 13 Juli 2025 lalu. Dan biasanya, kalau datang ke rumah tersebut, ia hanya bertemu salah satu di antara ketiga WNA.
Bila ia datang ke rumah kontrakan itu, mereka sudah paham tujuannya adalah untuk mengambil uang kontrakan. Sama seperti Evi, Irvatus juga tidak pernah mengetahui nama ketiga WNA tersebut.
Sementara itu, saksi bernama Dewa Made Rahmat Andika menyebutkan, sejam sebelum terungkap ia sedang bersih-bersih di tempat kerjanya yang berlokasi di sebelah timur rumah yang dikontrak korban.
“Saat bersih-bersih, saksi mencium aroma busuk. Saksi memeriksanya melalui tembok dan melihat jendela rumah kontrakan korban terlihat dikerubungi lalat,” jelasnya.
Dari sana, Dewa mulai curiga dan bertanya ke beberapa tetangga lainnya. Termasuk dengan para pekerja proyek di sebelah barat tempat usahanya. Mereka juga sama mencium aroma busuk.
Singkat cerita, Dewa kemudian melaporkan kejadian ini ke orang tuanya dan warga sekitar. Ia kemudian berinisiatif untuk memeriksa CCTV di tempat usahanya dan mendapati penghuni kontrakan itu beraktivitas terakhir kalinya pada Sabtu (19/7) sekitar pukul 15.56 Wita.
Kecurigaan ini kemudian sampai juga ke petugas Polsek Kerambitan yang tidak lama kemudian tiba di lokasi kejadian.
Keterangan saksi lainnya yakni I Made Wawan menyebutkan, dari tiga orang WNA itu ia mengetahui ketiga WNA itu merupakan satu keluarga. Yang laki-laki bernama Ilias, yang perempuan bernama Iriana, dan anaknya tidak ia ketahui namanya.
Wawan mengaku mulai kenal dengan mereka melalui seorang pria berkewarganegaraan Ukraina bernama Alex Kinsibari sekitar lima tahun lalu atau pada 2020. Itupun saat itu ia diminta tolong untuk mencarikan tempat tinggal bagi ketiga WNA tersebut.
Sebelumnya, ketiga WNA itu tinggal di rumah kontrakan selama dua tahun di Banjar Kalanganyar, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan. Namun, karena rumah milik I Made Suryawan itu hendak direnovari mereka akhirnya pindah ke Perumahan Mumbu Residence.
Di bulan pertama sejak tinggal di Mandung, laki-laki yang sejauh ini hanya diketahui bernama Ilias itu sering mampir ke warungnya yang ada di Banjar Curah, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan. “Setelah itu saksi tidak pernah lagi melihat atau berkomunikasi dengan tiga WNA itu,” imbuh Berata.
Saat dilakukan evakuasi, Polisi mendapatkan kondisi bahwa tubuh jenazah dalam posisi terlentang dan kepalanya menghadap ke utara. Tinggi jenazah itu 203 meter. Pakaian yang dikenakan berwarna merah, bercelana bokser, menggunakan kaos kaki hitam.
Di sekitar jenazah itu ditemukan selimut merah muda, handuk orange, di bawah kakinya ada keset, dan sarung bantal hitam bercorak kotak-kotak.
Hingga saat ini, belum diketahui waktu pasti meninggalnya jenazah itu. Yang jelas, jenazah itu ditemukan sudah dalam keadaan membusuk dengan beberapa anggota tubuh sudah terlihat dikerubuti belatung. (c/kb)